Kembali Menulis – Weleh, sudah berapa lama jurnal blogĀ ini tidak di update? Tidak dihitung! Tapi nanti akan saya lihat tanggal terakhir posting dan membandingkan dengan posting baru ini. Yang jelas rasanya sudah sekian lama ya. Maaf kepada sahabat pengunjung, bukan maksud hati menelantarkan dan memberikan sajian basi setiap kali kalian mampir. Saya membayangkan sebelum menulis post ini, alasan yang saya berikan untuk kemalasan menulis. Iya saya bisa menghindar dengan alasan klise: Sibuk! Entah sibuk benaran entah cuma excuses. Antara kenyataan dan “ngeles” bedanya setipis kulit bawang.
Senang dapat dorongan semangat dari para sahabat akhirnya saya kembali membuka dashboard blog, kembali menulis. Seharusnya saya memang jangan meninggalkan blog terlalu lama. Karena dari menulis di sini sudah banyak saya rasakan manfaatnya. Begitu pun dorongan dariĀ Ā Mbak Doris http://dorisnasution.blogspot.com menganjurkan agar saya tetap rajin menyiram blog dengan contents baruĀ original. Seperti juga pohon yang dirawat dengan baik, ia akan tumbuh subur, sehat dan sentosa. Blog pun demikian, akan bertumbuh seiring kerajinan saya memberi pupuk dengan terus menulis.
Baca juga:Ā Ā Blog Dalam Perjalanan Hidup Saya
Curhat Langkah Awal untuk Kembali Menulis
Sebenarnya begini teman-teman, bukannya tidak mau menulis blogĀ atau enggan update secara berkala. Mau banget lah. Apa lagi bila artikel-artikel di sini ada gunanya bagi orang lain. Mendapat informasi atau inspirasi. Tapi ideĀ hendak menulis apa yang selalu memerangkap saya. Punya sih kesempatan duduk tenang sejenak di depan komputer. Tapi ya duduk saja. Jari-jari tak kunjung “mencet” keyboard. Pikiran serasa kosong. Kalau tidak ya melayang-layang saja di udara, tidak yang bisa diturunkan ke tingkat kata dan kalimat.
BersyukurĀ sayaĀ dapat suntikanĀ inspirasi juga dari Mbak Dyah Purana di Malang. Begitu pula dari Mbak WitaĀ di Maryland, US, berkunjung dan meninggalkan jejak di buku tamu. Dapat dorongan semangat dariĀ seorang temanĀ ngaku-ngaku sebagai the secret admirer.Ā (Gimana sudah kembali ke Indonesia? BalikĀ kampus atau tetep mau ādagangā?).Ā Ā Mereka semua percaya bahwa saya mampu update blog secara berkala. Saya bisa kembali menulis kapan saja.
Dukungan-dukungan ini seperti membuka tabir pikiran saya. Menyibak kegelapan. Meruntuhkan tirai abu-abu penghalang ke dunia imajinasi, dunia tanpa batas, dan maha luas. Dalam dunia imajinasi tak ada istilah buntu ide atau mampet menulis. Lebih dari segalanya saya punya energi untuk menuliskan yang kemarin terpendam di balik kegelapan pikiran saya.
Baca juga:Ā Ā Ungkapan Cinta Anak Berbudi
Membayangkan Sebelum Menulis
Kalau boleh disebut korban, boleh ya saya mengaku sebagaiĀ korban LoA. Sejak bertemu dengan buku The Secret saya terus menerus bermain dengan pikiran. Buku yang membuka wawasan baru bagi saya. A mind blowing book, kata orang. Hampir seluruh isinya memporandakan struktur pikiran lama saya. Membuka jendela baru dalam melihat sesuatu. Seperti, sebelum terwujud di tataran realita, segala sesuatu yang ingin kita mau di dunia ini harus dimulai dari pikiran. Konsepnya sederhana tapi benaran, ini baru untuk saya.
Buku ini memaksa saya menengok kembali ke belakang. Ke masa kanak-kana dan remaja. Kala itu kalau tentang menghayal, alhamdulillah, sayaĀ dibekali bakat sebagai penghayal alami. Malah gara-gara ini sering dapat masalah dari nenek, ibu dan orang-orang di sekitar. Apa lagi kalau disuruh āmembayangākan yang enak-enak dan yang asyik āasyik” pasti sangatĀ mudah.
Jadi bakat masa kecil itu mestinya bisa digunakan jadi acuan untuk kembali menulis. Mestinya takan menemui kendala kalau diminta membayangkan bisnis kami. Perkembangannya, omsetnya, dan kesempatan membuat hidup orang-orang yang terlibat di dalam jadi lebih baik. Mulai dari kepribadian, spiritual sampai ekonomi. Kalau kehidupan mereka lebih baik, lingkungan akan membaik juga.Ā Dan dunia ikut membaik.
Yah kalau digunakan sebenarnya pikiran saya tidak pernah sepi.Ā Saya dapat menggunakan ini semua agar rajin update blog :).
- Baca juga tentang cita-cita saya di hari tua, menulis diantaranya:Ā Ā Menyiapkan Hobby Untuk Hari Tua
Tetap Berhati-hati Dengan Pikiran
Sekarang mungkin saya sudah punya solusi untuk kembali menulis. Menemukan tambang emas dalam buku The Secrets. Menggunakannnya. Tapi saya juga harus berhati-hati mengelola isi pikiran sendiri. Tidak salahĀ orang tua menasehati agar kita selalu berhati-hati dengan isi pikirkan. Karena isi pikiran dominan akan jadi realita. Artinya saya harus bisa mengelola agar pikiran-pikiran tersebut menunjang perkembangan pribadi, bukan sebaliknya.
Sekarang usaha kami lumayan perkembangannya. Omset meningkat. Senang walau kalang-kabut. Walau harus kerja dari subuh sampai subuh lagi. Lelah? Pasti. Ini jawaban dari Allah semesta alam. Pikiran-pikiran sukses yang saya pelihara perlahan mengambil bentuk ke realita. Saya harus mensyukuri, misalnya, menulis blog, membagi pengalaman agar orang lain juga terinpirasi.
Iya semoga..