Orang ini pernah membangkrutkan Bank of England saat Inggris memutuskan manarik pound keluar dari sistem moneter Eropa Barat, exchange rate mechanism ( ERM). Peristiwa terjadi tanggal 15 September 1992 yang di catat sebagai Rabu Hitam dalam dunia keuangan. Namun pria ini menyebut hari itu sebagai Rabu Putih. Hari itu juga adalah dimana legenda tentang George Soros bermula.
Saat tertidur lelap di apartemennya di Fith Avenue, satu malam sebelum tanggal 15, dia berhasil mengeruk untung $958 atas keberanian meletakan taruhan sebesar $10 milyar atas pounsterling. Ketika itu nilainya bertambah tinggi sementara keadaan ekonomi Inggris sedang melemah. Sementara badan moneter tidak bisa membuat kebijakan seperti memotong nilai sterling karena terikat pada ERM. Sekalipun politikus Inggris tetap berkeyakinan mereka akan selamat melewati badai namun Soros berpendapat sebaliknya.
Mereka tidak akan berhasil, pikirnya.
Dan benar, tanggal 15 itu Inggris terpaksa mencabut pound dari ERM. Para investor yang tadinya bergairah berusaha keras dan sesegera mungkin menyingkirkan sterling dari porto folio mereka. Pounds langsung anjlok.
Kebiasaan unik dari lelaki ini adalah selalu membangun teori-teorinya sendiri. Dia menggemari teori pengetahuan, teori sejarah dan tentu saja teori keuangan. Teori yang diciptakannya sering melawan arus, menanggalkan cara berpikir kawanan yang dia anggap terlalu sibuk merumput bersama.
Sekalipun dia mempunyai bakat mengasilkan uang dalam jumlah ton-ton-an, Soros lebih suka memandang dirinya sebagai filsuf. Setidaknya filsuf yang gagal.
Begitu eksentriknya cara berpikir Soros. Bahwa dia merasa tertipu dengan cara ekonomi yang diajarkan kepadanya dan para ahli ekonomi itu tidak memiliki pengertian bagaimana dunia beroperasi. Alih-alih menempatkan dunia sebagai tempat rasional, Soros beranggapan bahwa dunia ini jauh lebih kacau dari pada keinginan para ahli ekonomi agar dipercaya oleh banyak orang.
Sekalipun bernyali raksasa, Soros terkenal sebagai pribadi yang tenang. Dia jarang memperlihatkan emosi, memiliki perangai mantap, jarang tertawa histeris namun tidak pula pernah terlihat murung. Baginya, investasi hanyalah sebuah permainan, jika membuahkan hasil dia puas, tapi kalau tidak dia tidak akan berpikir mencari gedung pencakar langit, untuk bunuh diri.
Soros punya segudang julukan. Orang yang membangkrutkan Bank of England, Investor terbesar Dunia, Orang Yang Menggerakan Pasar, dsb. Tapi bagaimana Soros melakukan semua itu? Bagaimana Soros menghasilkan begitu banyak uang? Apakah kekuatan otak saja cukup untuk mencapai semua?
Untuk memperdalam perspektif terhadap dunia serta kehidupan yang bergulir di dalamnya, seperti uang dan kekayaan, mau atau tidak pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya.
Wassalam,
— Evi
Diva’s Palm Sugar