Laisser Faire Aren Indonesia
Laisser Faire berasal dari bahasa Prancis. Artinya membiarkan berbuat atau melakukan. “Laissez faire, laissezpasser, le monds va de lui-meme”. Artinya “Biarkanlah, jangan campur tangan, alam semesta dapat mengatur dirinya sendiri”.
Pencetus aliran Laisser Faire adalah F. Quesney Mirabeau, A.R.J. Turgot dan du Pont. Mereka menyerukan agar orang-orang kembali ke ajaran tradisional . Bahwa hasil kekayaan semuanya berasal dari alam. Yang nyata hanya segala suatu yang tumbuh dari alam atau tanah.
Kehidupan manusia ditopang oleh pangan, serat, kayu dan barang tambang. Alam lah yang akan memproduksinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena itu lah pemilik dan pengolah tanah disebut produsen. Sementara pengusaha, pedagang bukan produsen karena tidak mengolah dan berhubungan langsung dengan tanah.
Jadi dalam paham Laisser Faire saya bukan produsen gula aren. Karena tidak terlibat langsung dalam perawatan, pemeliharaan dan menyadap nira langsung dari batangnya. Kedudukan saya adalah pengusaha yang memberi nilai tambah terhadap produk dari tanaman aren.
Laisser Faire Aren Indonesia
Teori Laisser Faire ini cocok dalam memotret industri perarenan Indonesia. Karena sebagian besar produk perarenan masih mengandalkan tumbuhan aren liar. Perkembangan populasi masih secara alami yaitu lewat musang. Hewan ini memakan buah aren masak lalu membuang kotorannya yang mengandung biji di semak belukar.
Akibatnya adalah pohon aren tumbuh menyebar. Di bukit dan tebing terjal yang tak selalu bisa terjangkau. Jadi produktivitas rendah karena tak bisa dimanfaatkan secara ekonomi.
Disamping itu pekerjaan menyadap hanya digeluti kelompok perajin berumur tua saja. Kaum muda lebih suka mencari pekerjaan ke luar desa atau migrasi ke kota. Menyadap dan membuat gula aren bukan pekerjaan berprestise.
Laisser Faire Aren Indonesia mengkuatirkan banyak pihak. Mengandalkan pengembangan alami membuat populasi aren terus menurun. Padahal potensi dari tanaman serba guna ini besar. Tak cuma dibuat gula namun hampir semua bagian dari tanaman aren bisa dimanfaatkan.
Dari segelintir orang itu tercatat nama Dian Kusumanto di Nunukan- Kalimantan Timur. Untuk menunjang pemulihan populasi aren nasional, Pak Dian dan teman-temannya saat ini mulai membudidayakan sekitar 30 ribu bibit yang beliau sebut sebagai Kebun Aren Nunukan. Rencananya sehektar kebun akan ditanam 200-250 pohon. Semangat yang luar biasa!
Tertarik dengan proyek beliau? Silahkan berkunjung ke sini.
Tak ada yang salah dalam Laisser Faire Aren Indonesia. Alam memang harus dibiarkan mengatur dirinya sendiri. Namun demi kemakmuran bersama kita perlu juga berperan aktif. Tidak mengeksploitasi namun bergerak secara harmonis. Alam menjaga kesimbangannya tapi manusia di sekeliling juga makmur.
Salam persahabatan,
— Evi
Arenga Palm Sugar
Natural Sugar for All Purpose Sweeteners