Malam ini sedang tak punya ide atau kebanyakan ide sih? Sejak tadi nangkring di muka komputer , pengen menulis sesuatu, namun tidak satupun ide yang bisa dijinakan. Alih-alih bersitenang dan mengajak satu saja yang bisa ditangkap malah bersilancar di internet.
Sejujurnya saya bukan tak punya ide tapi ‘kemelesek’ karena terlalu banyak ide. Sudah begitu capek pula, suami tidak di rumah, kerja sendirian, jadi energy batin terkuras. Dimaklumi bila tenaga tidak bersisa untuk menyabarkan diri sendiri.
Saya juga membiarkan pintu peternakan ide terbuka lebar sehingga hewan-hewan kalap yang berada di dalamnya berhamburan keluar. Seperti kuda Sumbawa yang melompat liar tanpa kendali.
Sebetulnya tadi ingin menuliskan tentang sasaran hidup yang hendak dicapai dalam satu sampai 3 tahun ke depan. Menurut Anthony Robbins, kemenagan itu dimulai dari awalnya. Untuk menggapai saya perlu membuat rencana-rencana tertulis agar gambaran sasaran tampak semakin jelas.
Tapi setelah menulis beberapa baris saya tergoda untuk membaca ulang. Sesuatu dalam diri saya langsung berteriak, “ ah…ah…apa sih? Masa menuliskan hasrat-hasrat yang amat pribadi di blog? Jangan kekananakan begitu deh!”
Dan begitu lah! Menghadirkan tembok penghambat kemajuan itu memang amat mudah. Setelah barisan kalimat diatas saya hapus, ide tentang membuat rencana hidup pun punah dan semangat pun kempes.
Jadi sekarang enaknya menulis apa? Tuliskan tentang apa saja, bahkan tentang tidak punya ide pun sebuah ide bagus untuk ditulis. Hehehe…Sayup-sayup terdengar Ersis berbicara. Hm, gara-gara kelewat sering berkunjung ke blognya, tampaknya saya mulai ATM cara berpikir pak dosen asal Minang namun terdampar di Kalimantan itu.
Waktu terus berlalu. Pikiran terus saja meloncat-loncat antara mendaki gunung, melintasi samudera, dan napak tilas di darat. Sambil jalan-jalan begini sebetulnya enak kalau saya mulai kembali menginventaris impian-impian yang hendak saya raih dalam 1 sampai 3 tahun ke muka.
Guidenya contek saja dari bukunya Anthony Robbins :
Untuk waktu-waktu yang telah dipenggal, saya ingin jadi apa, ingin melakukan apa, ingin mempunyai apa dan ingin membagikan apa kepada orang lain?
Mudahkan? Iya memang, lebih enak berpikir dalam kerangka ketimbang mengembara kesana-kemari dalam petualangan yang tidak pernah ada habis di dunia maya.
Salam penuh semangat,
— Evi
Gula Semut