Di dunia ini tidak ada hasil maksimal dari pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah. Seperti ketika memutuskan terjun ke bisnis ini, saya melihat tidak ada ruang untuk menghibur diri dengan hanya memberikan sedikit energi terus berharap bisnis tumbuh dengan sendirinya. Tidak teman! Kita memerlukan gairah.
Hukum alam berlaku semesta. Tidak masalah dalam dimensi manapun kita pilih memahaminya, ruang ataukah waktu, saat menginginkan sesuatu tidak cukup meminta saja. Kita harus mengerahkan banyak energi, konsiten baru lah kita menerimanya. Ada usaha yang memerlukan gairah besar dalam melakoninya.
Dalam konsistensi pengeluaran energi inilah orang menemukan ungkapan gairah (passions). Seperti banyak dikatakan, “ kita butuh passion dalam berbisnis “ atau “ cari dan temukan business passion-mu dimanapun berada”. Terbayang apa jadinya Dracula tanpa darah? Sepertinya menjalan bisnis tanpa passion ibarat menjalani hidup dengan bagarah-garah.
Temukan Dia!
Alhamdulillah saya menemukan passion dalam mengelola DMB. Energinya luar biasa dan tak jarang juga memabukkan. Tidak sekedar membuat otak selalu mengeluarkan perintah memproduksi adrenalin, kegairahan ini juga membuat kepala saya tetap tegak sekalipun dunia mengatakan ada banyak alasan untuk menyerah.
Membiarkan diri hanyut dalam passion ibarat berlayar ke negeri misteri. Sinarnya akan membuka sekat-sekat dari tidak tahu menjadi tahu, dari lambat menjadi cepat dan sebaliknya atau yang belum dikerjakan menjadi harus dikerjakan. Bahkan diantaranya harus dikerjakan sekarang juga!
Imajinasi!
Kemudian saya temukan juga bahwa passion –lah yang memicu imajinasi.
Berimajinasi tidak memiliki keterbatasan. Berimajinasi membuat segalanya mungkin. Sekalipun mustahil membuat tongkat kayu dan batu tumbuh di bumi Indonesia, imajinasi akan mencari cara menghadirkan pohon raksasa itu dihadapa kita. Paling sedikit lewat kata-kata.
Dalam dunia bisnis, imajinasilah yang membuat kita berbeda dari orang lain. Para pembuat gula aren selama ratusan tahun tetap menggunakan metode dan teknologi yang sama, menghasilkan produk dengan bentuk dan kualitas yang sama. Itu karena tak hadirnya imajinasi. Jadi gula aren yang kita kenal sekarang tak beda dengan gula aren sebagai ransum prajurit Patih Gajah Mada dalam perang Bubat.
Dengan sedikit sentuhan imajinasi DMB berhasil membuat gula aren yang sama hadir sebagai a healthy table sugar di meja-meja para Sheik di negara Teluk dan sebagai teman minum kopi yang ekslusif di Eropa. Selanjutnya imajinasi pula yang akan menentukan nasib Arenga Palm Sugar ini selanjutnya. Apakah akan bertahan produksi yang segini-segini saja? Atau berlari kencang mencari jalan untuk mengisi pasar yang semakin luas? Apakah tetap tinggal dalam bentuknya yang sekarang ataukah berinovasi mengembangkan aneka produk turunan?
Jalan Masih Panjang
Sejujurnya, saya belum tahu. Tapi satu yang pasti “Energi mengikuti Imajinasi”, gairan diikuti oleh imajinasi, kata Einstein. Pak tua genius ini telah membuktikannya lewat kelahiran begitu banyak teori alamnya yang spektakuler. Menurut Enstein imajinasilah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya-idenya itu.
Salam Transformer,
— Evi
Diva’s Arenga Palm Sugar
Natural Sugar for All Purpose Sweeteners