Teman-teman,
Tanggal 18 Juni kemarinsaya berkesempatan ikut seminar “Business Creativity’’ yang diadakan oleh lembaga Layanan Pemasaran – KUKM ( LLP-KUKM ) dan Arrbey Indonesia bertempat di SPC building – Gatot Subroto.
Tujuan seminar tersebut sejalan dengan prakarsa berdirinya Forum Pemberdayaan Pemasaran UKM yaitu untuk menyikapi tingkat kompetisi yang dianggap kian turbulen dewasa ini. Dalam arus gelombang seperti itu perusahaan dituntut terus “berbenah” dan meningkatkan daya saing usaha agar dapat menang di pasar yang kian tidak menentu dan bahkan mengembangkan bisnisnya. Menurut mereka hal tersebut tidak hanya perlu dilakukan perusahaan berskala global tapi juga harus dilakukan oleh perusahaan kecil-menengah.
Peserta seminar tidak dipungut biaya karena difasilitasi oleh Kementrian UKM. Tapi pembicaranya tentu saja keren-keren. Mereka adalah :
- Ikhwan Asrin, Deputi Bid. Pemasaran & Jaringan Usaha Kementrian Koperasi dan UKM.
- Dr. Ir. Muhammad Taufiq, MSc, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Pengembangan Iklim Usaha dan kewirausahaan.
- Handito Hadi Joewono, President Arrbey Indonesia.
- Tung Desem Waringin, Motivator.
Saya merasa sangat tercerahkan oleh seminar setengah hari ini.
Pak Ikhwan membicarakan topik ekonomi/industry kreatif berbasis budaya Indonesia. Sayangnya beliau terlalu teoritis menurut saya dan menyebutkan angka-angka yang seperti biasa tidak membuat saya tertarik untuk mengeksplorasinya. Yang jelas saya setuju dengan beliau bahwa dari pengembangan ragam kekayaan budaya tradisional saja, potensi industry kreatif kita sangat luar biasa.
Pak Taufiq berbicara tentang cara baru pemasaran UKM. Katanya, konsep pemasaran harus berangkat dari konsep produk. Maksudnya, lihat dulu produknya baru lihat potensi pasarnya. Contohnya gula aren semut untuk retail, tidak bisa dipasarkan ke semua kalangan. Apalagi hanya sebagai pemanis sebab dia akan kalah bersaing dengan gula pasir yang lebih murah. Mau tidak mau pasar gula aren semut itu terpaksa diletakan di pasar kalangan menengah-atas. Lalu diperkenalkan sebagai gula yang relatif masih lengkap kandungan gizinya, bebas dari pestisida dan zat kimia tambahan dari hulu sampai ke hilir.
Dalam paparan bisnis kreativitasnya, Handito mengungkap 3 langkah yang perlu diambil dalam Growing Corporate Strategy :
- Start-up. Perusahaan yang baru berdiri yang diumpamakan sedang belajar berjalan. Layaknya balita, agar tidak terantuk kian kemari, di tahap ini perusahaan sebaiknya berkonsentrasi saja ke pasar tertentu.
- Grow. Belajar lari. Karena sudah remaja, di level ini perusahaan perlu melebarkan sayap dengan melirik ke segmen-segmen pasar yang baru.
- Re-Grow. Latihan marathon. Perusahaan perlu masuk ke banyak pasar dan kalau bisa hampir di semua pasar.
Pak Handito juga menyingung bahwa dalam melakukan kreativitas bisnis, terutama ketika bisnis sedang sulit ada beberapa cara yang bisa kita tempuh. Diantaranya :
- Creativity Around the Core Business (Kreativitas di seputar bisnis utama) Tahan napsu. Konsentrasi di bisnis utama akan membuat pengerahan sumberdaya keuangan, orang maupun kegiatan akan lebih sinergis. Niat-niat lain sebaiknya disimpan dulu aqar perhatian menuju pada satu arah. Kreativitas bisnis hanya perlu diarahkan kepada bisnis utama. Daripada kreatif mengembangkan bisnis baru yang belum jelas prospeknya, lebih baik berkreasi di bisnis yang sudah digeluti.
- Saving (Hemat). Karena sumberdaya, termasuk dana menjadi sangat terbatas, sikap ‘hemat’ menjadi kebutuhan dan bahkan keharusan. Kreativitas untuk berhemat sangat diperlukan di sini dalam berbagai cara termasuk kreativitas untuk mencari pasokan bahan baku dan pengelolaan operasional perusahaan.
Dan Pak Tung? Seperti biasa, beliau selalu memukau dan membuat heboh seisi ruangan dengan Marketing Revolution-nya. Tapi hari itu saya lebih banyak tertawa ketimbang menyimak Marketing Revolution in Business Creativity yang beliau hantarkan. Tapi kurang lebih materi seminarnya tidak begitu jauh dari seminar yang pernah digelar beberapa saat lalu di JITEC Mangga Dua.
Salam organik,
— Evi
Diva’s Arenga Palm Sugar
Natural Sugar for All Purpose Sweeteners