Saya membaca tentang TDA pertama kali di sebuah milis. Karena kebanyakan subscribe di milis-milis bisnis, saya tidak tertarik mengeksplorasi lebih jauh, kalau ikut lagi inbox email saya pasti meledak, kepenuhan. Namun dikesempatan lain terbaca pula bahwa pendiri milis TDA itu satu suku dengan saya yaitu Minangkabau. Berdasarkan ketertarikan etnis ini subscribe lah awak.
Tapi alamak…berbulan-bulan menunggu padahal sudah berdasarkan rekomendasi anggota TDA, email saya tidak kunjung di approve. Sementara milis TDA bergaung kian santer, logiskan kalau rasa penasaran saya kian mendaki? Lalu saya add salah satu moderator TDA yang juga moderator milis bisnis lain, Mas Eko June ke dalam Yahoo Messanger. Melalaui YM itu saya sapa beliau dengan pertanyaan, “ emang untuk bergabung dengan TDA perlu screening test atau due diligent dulu ya, mas?” . Setelah menceritakan permasalahannya tidak kurang 30 menit kemudian, inbox saya langsung diserbu posting-posting bersubject “tangan diatas”.
Sampai hari ini, sebetulnya belum genap satu tahun saya bergabung dengan TDA. Tapi dalam waktu singkat itu terjawab sudah rasa penasaran saya dan mengapa gaung TDA itu terdengar dimana-mana. TDA itu bukan sekedar milis tapi jaringan kerja, jejaring sosial yang berisikan orang-orang bervisi sama, berkepentingan sama yaitu menebar rahmat di muka bumi melalui lorong kewiraswastaan.
Yang paling menarik dalam membaurkan diri dengan TDA adalah komunitas ini bebas dari kepentingan-kepentingan personal para pengurusnya. Contohnya, kalau mau, Pak Roni itu bisa saja saja beriklan tentang Manet setiap detik. Dia bisa meletakan link website Manet di hompage milis yang tentu hitnya tinggi. Atau membuat acara-acara yang bannernya penuh merek Manet. Beliau juga bisa membuat acara-acara yang ujung-ujungnya mendorong orang untuk membeli busana Manet. Thanks God! Untunglah itu tidak pernah terjadi.
Kehadiran saya di komunitas TDA memang belum lama. Tapi berbanding terbalik dengan perkara mendapat manfaat darinya. Gara-gara ikut pameran franchise dengan mereka, bisnis madu hutan saya melenggang dengan asyik. Padahal bisnis sampingan ini tidak pernah diiklankan. Wong setiap kali menulis dimana saja yang saya kedepankan adalah gula semut aren dan gula aren yang sekarang sudah organik itu. Akhir-akhir ini perusahaan saya juga rajin tampil di media. Anda tahu dong apa efeknya bagi perusahaan UKM manapun yang profil usahanya pernah diulas media? Leads and customers!
<p class="MsoNormal">Salam gula semut aren,<br /></p>-- Evi<br />Diva's Arenga Palm Sugar<br />Organic Sugar for All Purpose Sweeteners