Tadi ke sekolah Valdi untuk ambil rapor semesteran. Agar mudah menemukan parkir, saya berangkat lebih pagi. Nyatanya hampir sebagian besar orang tua berpendapat sama. Setelah dua kali memutar baru lah dapat sejumput lahan di bawah rumpun bambu jepang yang rindang. Tepat ketika keluar dari kendaraan, seseorang memanggil, menyebutkan kata paling indah untuk di dengar sedunia: nama saya sendiri .
Saat itu gerimis tipis dan kami sama2 enggan mengeluarkan payung. Malas harus membawa-bawanya nanti. Saya melambaikan tangan dan memberi isyarat agar kami berlari ke hall yang tidak jauh dari situ.
Sementara berlari-lari kecil itu lah pikiran saya sangat sibuk. Mukanya familiar, malah sangat akrab, terasa sudah di ujung lidah, tapi mengapa tidak kunjung keluar, bisik ini hati. Memang sejak masuk SMP 1.5 tahun lalu anak kami sudah tidak sekelas lagi, dan dulu pun tidak sering2 amat ngobrol. Tapi kami pernah jadi panitia bareng saat Persami ( perkemahan sabtu-minggu) di sekolah. Saya pernah datang ke rumahnya untuk mengambil sesutu yang diperlukan di acara itu. Yang paling penting adalah dia menyebut namaku masa aku tidak bisa menyebut namanya? So God, please help me! Siapa nama temanku yang cantik ini?
Begitu lah. Sekarang saya punya kebiasaan baru: pelupa. Saya acap lupa meletakan hp dimana. Ini belum luar biasa karena hp bisa menyahut sendiri kalau dipanggil lewat nomor lain. Kalau lupa meletakan kunci mobil dan kaca mata baca lah yang paling membuat keki. Untung tidak pernah lupa tagihan gula semut yang sudah jatuh tempo 🙂
Entah kebetulan atau tidak, saat meng-klik Success Magazine edisi Januari 2009, saya temukan tulisan Amy Anderson tentang Ron White yang memiliki ingatan seperti foto.
Menurutnya kita mempunyai potensi yang super hebat. Kemampuan otak kita bisa melewati kemampuan otak komputer canggih yang pernah diciptakan. Kita sanggup bermain-main dengan kata-kata yang ada dalam novel Shakespear, mengingat 100 nama setelah pertemuan 20 menit.
Anda pikir kita harus jenius terlebih dahulu baru bisa memiliki ingatan super tersebut?
Kabar baiknya adalah tidak! Karena tidak ada kabar buruk, kabar baik yang lain adalah kita bisa memiliki ingatan super tersebut jika kita mau. Caranya? Yah, tentu saja berlatih menggunakannya.
Ron White bercerita tentang seorang Yunani yang hidup 2000 tahun yang lalu bernama Simonedes. Guna memperkuat ingatannya dia mengembangkan suatu metode bernama Loci. Prinsip dari Loci, secara mental Simodes memberi nomor untuk setiap ruangan yang ada di rumahnya. Jika dia ingin mengingat sesuatu, Simodes meletakan objek tersebut ke dalam salah satu ruangan tadi lalu mengkaitkannya ke benda atau furniture dalam ruangan tersebut. Jika Anda ingin mengingat bahwa Lory, anjing tetangga punya anak bernama Larry, kaitkan saja Larry pada keyboard komputer yang ada pegang setiap hari. Begitu pula bila besok2nya Larry beranak 1o dan setiap nama anak Larry terwakili dalam satu huruf di keyboard, di tanggung tetangga Anda akan mengingat anda sebagai tetangga “super” sedunia.
Begitu pula bila ingin memberi presentasi tapi ogah repot membawa catatan, laptop dan sebagainya, putar saja kunci rumah file anda. anda tidak akan pernah gagap bila tahu pasti dimana anda cantelkan materi presentasi yg telah dipersiapkan sebelumnya. Di lemari kabinet, diatas komputer, atau di jidat sekrearis yang licin, pokoknya terserah dan suka-suka anda.
Pokoknya, apapun yang ingin anda ingat, buat lah foto mentalnya, letakan di rumah file, kaitkan dengan benda tertentu dan tunggu keajaiban terjadi.
Lalu bagaimana caranya dalam mengingat nama?
Metodenya kurang lebih sama. Tapi sekarang kita tidak bicara tentang perabot melainkan muka orang. Caranya?
Observasi lah wajah kenalan baru anda terlebih dahulu dan temukan apa yang paling menonjol dari ciri fisiknya. Apakah giginya yang besar-besar seperti beliung atau kah dagunya yang sering di tumbuhi jerawat? Anda sudah dapat file wajahnya juragan gula semut.
Setelah itu tentukan gambar. Nama Evi indrawanto cocok gandengan dengan foto semut-semut yang sedang merubung gula. Ronay dengan gambar kartun yang sedang duduk bermalasan tapi kipas-kipas pakai uang. Saya tidak akan kehilangan file Poppy (temanku tadi) jika sebelumnya dia di sangkutkan pada sehelai foto bunga berwarna merah. Karena saya suka pada warna merah, mestinya bunga itu akan lebih cantik dan lebih emosional jika saya tempelkan duit serabus ribu untuk setiap tangkainya…( Well, jika rupiah tidak pernah di devaluasi, saya tidak akan pernah mengeluarkan seratus ribu hanya untuk setangkai Poppy :))
Susah? Memang!
Ternyata pada awal-awalnya Ron White butuh waktu 6 bulan untuk bekerja dalam satu nama seperti diatas. Tapi cerita selanjutnya adalah sejarah.
Apakah yang ingin anda ingat? apakah itu nama-nama kolega bisnis, calon-calon pelanggan baru, buku-buku yang anda baca, pokoknya simply turn it into a picture, begitu kata Pak White.
Selamat mencoba,
— Evi Indrawanto
Diva’s Palm Sugar
Organic Sugar for All Purpose Sweeteners