Saat memutuskan untuk membangun usaha, kami tidak punya ide apa-apa tentang merek. Jangan merek, konsep rencana yang akan menjadi tuntunan pun ( business plan) cuma terdengar di kejauhan. Yang menjadi tuntunan hanya satu : urgensi untuk mengamankan masalah ekonomi keluarga.
Kalau kemudian terpikir untuk melahirkan DIVA MAJU BERSAMA itu tak lebih dari sekedar langkah-langkah praktis dalam membuat perbedaan. Dunia sudah teramat sibuk, jangan lagi menambah hiruk pikuk dengan sesuatu yang tanpa identitas. Bayang-bayang hanya cocok dalam puisi dan tidak dalam tindakan-tindakan ekonomi. Jadi kami perlu nama yang enak untuk dipanggil serta mengandung doa dan harapan. Insya Allah suatu hari perusahaan ini bertumbuh. Menelorkan bisnis-bisnis lain yang tidak hanya memajukan kami sebagai pemilik tapi juga karyawan, petani dan masyarakat Indonesia sebagai stakeholder.
Belakangan tersadar, ternyata identitas melalui perusahaan saja tidak cukup. Kalau produknya cuma satu, kalau banyak bagaimana? Dari gula semut saja kami telah punya banyak rencana terhadap produk turunannya. Ditambah lagi orang tidak akan membeli gula semut, madu hutan dll karena mereka tahu perusahaan yang memproduksinya. Saya tidak membeli mi instant karena keluaran PT Indofood Sukses Makmur. Saya memilih Indo Mie karena mereknya menceritakan sesuatu, bukan?
Sekilas, memilih merek tampaknya pekerjaan mudah. Kita cukup menggabungkan beberapa huruf agar enak terbaca atau merancang bentuk dan komposisi warna agar enak terlihat. Lalu terciptalah logo dan menempelkannya di kemasan. Dan tampaknya itu pula yang dikerjakan beberapa teman UKM. Dan itu pulalah, mungkin, yang membuat merek mereka tidak sanggup berbicara.
Dulu saya juga sempat heran mengetahui tentang Garuda Indonesia yang mengeluarkan sekian milyar rupiah untuk merancang ulang logonya. Walalu sampai saat ini masih heran dengan cara belanja yang membabi buta tersebut (padahal saya belum pernah lihat babi buta), setelah ngidam ingin punya merek sendiri, setidaknya, sekarang saya punya pengertian lebih tentang merek.
Sekali lagi, merancang merek adalah suatu cerita dan membangunnya adalah cerita yang lain pula. Sebelum memutuskan merek apa yang hendak di pilih, coba pikirkan masak-masak beberapa pertanyaan ini :
- Apa sih bisnis kita, apa yang menjadi esensinya?
- Bagaimana kita mendefinisikan para pelanggan dan bagaimana kita mengelompokan mereka?
- Apa yang membedakan kita dengan kompetitor dan bagaimana memetik manfaat dari perbedaan tersebut?
- Setiap kelompok pelanggan mempunyai cara pendekatan yang berbeda dan channel apa yang paling menguntungkan untuk mendekati mereka?
Masih banyak pertanyaan sebetulnya. Walaupun dari yang sedikit itu tampaknya sederhana dan kami sudah memiliki DIVA’S Your Healthy Choice, saya cukup jujur untuk mengakui bahwa kami belum menemukan semua jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan diatas.
Tapi tidak apa. Dunia ini milik para pembelajar dan kami senang belajar 🙂
Salam,
— Evi Indrawanto
Diva’s Arenga Palm Sugar
Organic Sugar for All Purpose Sweeteners