Gara-gara mendengarkan lagu oldiesnya Obi Mesakh, tadi siang tiba-tiba kangen pada Lilik, teman kerja dulu. Memang bergelimang pekerjaan, tapi suara-suara dari dalam yang katanya tersambung langsung pada si Pencipta akan terus bersahut-sahutan bila tidak ditanggapi.
Pukul 12 lebih sedikit, kami sudah tersambung. ” Hallo ibu pengusaha” Dari Cimanggis suaranya yang agak kurang ajar dan cempreng-cempreng sembriwing langsung menyergap telinga.
Paragaraf pembuka pembicaraan kami adalah –seputar hal biasa, tentang my ex-bos and her’s still boss 🙂 Tidak tahu siapa yang sedang stress, kok keduanya langsung nyambung bertemu disatu muara gosip. Apalagi bertahun-tahun berlatih, nampaknya Lilik semakin ahli menirukan gaya bicara sang boss. Tidak termasuk jenis gossip yang brutal sih, malah di beberapa sesi Lilik memuji bosnya habis2an. Tapi tak urung perut atasku sakit karena terus-terusan tertawa.
Mengulas tali pertemanan dengan Lilik hal biasa. Yang tidak biasa saya menuliskannya di blog. Malam ini saya merasa perlu merekamnya karena pembicaraan kami mengalir pada gula semut.
Saya ingat SMS-an gaya ABG tentang persahabatan: ” A friend is someone who cares for you, who looks after you in time of need, who supports you in your endeavours. Sure, a lot of you have friends, but friends who matter count for only you!”.
Yah, ternyata Lilik begitu perduli pada bisnis yang sedang kami geluti. Untuk seseorang yang bergulat dalam ilmu administrasi selama puluhan tahun, saya tidak menyangka bahwa dia tahu beda karakter antara gula semut aren dengan gula semut kelapa. Dia mengerti mengapa kami tidak bisa membuat gula semut langsung dari nira tapi harus bekerja sama dengan petani. Dia juga mengerti apa saja kesulitan yang kami hadapi. Cuma sedikit yang dia tidak tahu, seperti berapa besar potensi keuntungan bisnis gula semut ini 🙂
Lama-lama merembet pada Brian Tracy dan entrepreneuship. Aduh, berapa bulan kami tidak teleponan ya? Banyak benar perkembangan ini anak. Jujur saja, saya malah tidak memiliki satu buku pun dari Brian Tracy. Tapi Lilik? Jangan-jangan sudah ketularan virus TDA juga ini orang.
Agar tidak dodol banget, tadi saya terpaksa browsing internet untuk mencari Om Tracy. Kurang lebih, akhirnya saya nangkap juga apa yang dimaksud Brian Tracy yang dikutib Lilik. Bahwa seorang entrepreneur adalah mereka yang memiliki kemampuan khusus dalam merubah peluang menjadi keuntungan. Dengan mengerahkan berbagai sumber daya seperti keuangan, tenaga kerja, teknologi dan informarsi menjadi suatu produk atau jasa di bawah harga yang sebenarnya untuk kemudian di bawa ke pasar dengan harga kompetitif.
Seorang entrepreneur juga mempunyai kecapakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan dan memuaskan kebutuhan tersebut dengan harga ekonomis.
Itu kah yang membuat mengapa saya harus mengontak Lilik siang tadi? Untuk mendengar bahwa Lilik berpikir bahwa saya pantas menerima pujian? Ah gw jadi malu Lik…
Salam,
— Evi Indrawanto
DIVA’S Palm Sugar
Organic Sugar for All Purpose Sweeteners