Doa Tobat Seorang Pemalas – Ada yang mengatakan jika me-manage hidup sendiri itu ibarat terjun ke medan perang. Maka setengah pertempurannya adalah segala usaha untuk membuat segalanya jadi rapi. Jika kamu seorang setan buku, menyamber apapun yang mampir di depan mata, maka bersyukur jika rak, meja dan kolongnya selalu klimis. Saya kalah di setengah pertempuran ini.
Mempunyai dua perasaan dalam satu badan rasanya menjengkelkan. Seperti mempunyai kepribadian ganda. Bila yang satu ke utara yang satunya lagi berlari ke selatan. Bukannya kurang tenaga untuk menaruh buku-buku yang sudah dibaca kembali ke rak, tapi raknya sendiri sudah penuh sesak.
Baca Juga tentang Malas
Jadi tidak melihat alternatif penyimpan selain meletakan dimana saya ingat. Apa lagi ada execuses kalaupun ditambah, ruangannya sudah tak mencukupi untuk rak baru. Padahal menurut buku-buku motivasi yang saya baca, excuses ini tak berguna. Hanya semacam morfin, senang sesaat tapi dibelakang ada perangkap berbahaya.
Begitu pula kalau disuruh memilih, saya lebih suka menyelesaikan pekerjaan administrasi ketimbang memasak. Tapi tetap saja menunda pekerjaan administrasi itu setiap hari. Alih-alih menyelesaikan tepat waktu, saya menundai sampai akhir bulan. Rasanya akhir bulan “waktu terbaik” untuk memasukan semua data perusahaan ke komputer.
Awal Doa Tobat Seorang Pemalas
Kita hidup di dunia sebab akibat. Jika kamu memutuskan bersembunyi di zona nyaman sepanjang hari kamu akan menerima akibatnya. Akibat kemalasan itu tidak nyaman sama sekali. Bahkan menyakitkan.
Kemarin ada peristiwa tak enak akibat pekerjaan yang tidak dilesaikan tepat waktu. Tak usah lah saya cerita tentang apa. Tapi sampai saat ini rasanya masih sakit menerima penyesalan. “Andai kan saya tidak terlalu malas. Andaikan saya kerjakan saat itu. Andai kan…..” Begitu rutuk hati.
Baca juga Ruang Tunggu
Tak mau jatuh ke lubang yang sama. Maka hari ini niat banget akan berubah. Tobat nasuha. Sampai-sampai cari doa tobat orang malas di internet. Ternyata bukan hanya saya mencari doa tobat seorang pemalas :).
Terus suami tertawa, “berdoa boleh, tapi malas itu hanya bisa disingkirkan dengan bekerja!..”
Makjleb!
Baca juga Bertemu dan Berpisah
Tapi Setidaknya saya sudah memulai dengan niat baik, kan? Mencari penyembuhan dengan Doa Tobat Seorang Pemalas.
Yah harus meluangkan waktu untuk detox. Deep cleansing untuk mengeluarkan segala racun execuses dari tubuh. Majalah-majalah yang sudah dibaca itu sebaiknya diberikan kepada pengumpul koran. Karena sudah lama tidak tertarik baca koran sebaiknya berhenti langganan koran (pasti akan ada yang ngamuk :)). Agar ada ruang untuk baju-baju baru mestinya baju dari jaman siti nurbaya dimasukan karung. Begitu ada pengumpulan baju layak pakai untuk disumbangkan, karung tinggal angkat…
Biar bisa tetap belanja ke mall, harus rajin menyelesaikan administrasi usaha. Tagih piutang yang belum terbayar. Mencatat pengeluaran dan pemasukan secara seimbang.
Eh banyak banget yang perlu dikerjakan ternyata.
Tak Mudah Tapi Tak Menyerah
Syaraf-syaraf kita lentur tapi tak terlalu lentur juga agar cepat berubah. Otot yang sudah lama dimanajakan akan berteriak kesakitan begitu ia disuruh kerja.
Secara teori berubah itu mudah. Tapi tidak dalam realita. Believe or not, menjadi lebih teratur, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, rapi dalam administrasi sudah saya masukan dalam doa akhir tahun. Resolusi tahun baru. Namun sampai saat ini masih asyik mengomel-ngomel dalam hati. Hasilnya belum sesuai harapan. Masih banyak bolong.
Mungkin ada yang salah dalam rencana saya. Setelah direnung-renungkan sepertinya saya berpikir bahwa saya lahir di planet Cripton. Sepupuan dengan Superman. Saya sendiri sebagai Wonder Women. Apapun bisa dikerjakan sekaligus dengan energi berlimpah!
Tidak saudara-daudara!
Ketika kamu mengerjakan semua sekaligus, diborong, gak ada sisa untuk esok. Itu lah waktu tepat untuk bunuh diri.
Di akhir hari saya kelelahan sendiri. Ibarat makan gunung, semuanya ingin ditelan sekaligus. Ya kelojotan dong!
Lalu ketimbang mulai melakukan apa yang harus dilakukan saya malah alih profesi menjadi ahli fengshui. Terus mencari hari baik untuk memulainya. Kalau tidak Sabtu, Minggu juga boleh. Atau di sela-sela Selasa sampai Jumat. Masa sih tidak selesai tepat waktu?
Kenyataan tidak. Masih banyak pekerjaan yang seharusnya selesai menunggu di atas meja.
Sejujurnya, bukan hari baik itu yang tak pernah tiba. Hanya ketika datang saya manfaatkan untuk facebooking dan browsing internet. Aye lagi dah!!
Doa Tobat Lagi
Niat membuat doa tobat seorang pemalas di blog ini sebenarnya salah satu treatment, penyembuhan. Dulu pernah berjanji akan terus update blog. Walaupun tersengal-sengal, alhamdulillah blog gula aren sekarang tidak seperti kuburan lagi. Mudah-mudahan setelah menulis ini alam bawah sadar saya merespon dan besok mulai menggarap proyek yang tertunda ini. Kalaupun tidak bisa dilakukan tiap hari, yah tiap minggu lah.
Ya Allah dengarkan doaku. And wish me luck…