Salah satu sisi yang paling saya sukai dengan menjadi seorang entreprenuer adalah kesempatan bertemu dengan banyak orang. Tidak hanya dengan sesama pengusaha ukm, sayapun pernah berselisih muka dengan beberapa pengusaha besar yang dulu namanya hanya dikenal lewat koran, majalah atau TV.
Begitu pula dengan pejabat negara. Walaupun hanya beberapa kejab, saya pernah berjarak satu meter dengan SBY sebagai Presiden Republik Indonesia. Bertemu dengan Ibu Mari Pangestu sebagai menteri perdagangan sudah tak terhitung lagi, Pak Fahmi Idris sebagai menteri perindustrian, Ibu Atut sebagai gubernur Banten, direktur bulog Bapak Mustafa Abubakar, wali kota, bupati dan beberapa pejabat tinggi negara lainnya.
Jujur…. ada kesenangan tersendiri bertemu mereka. Dan saya tidak akan mampu menjawab dengan gamblang mengapa tiba-tiba harga diri serasa melambung padahal secara profit mereka tidak berpengaruh terhadap perusahaan saya. Mungkin tidak perlu ada penjelasan. Saya suka saja melakukan social contact. Atau mungkin juga sebagai rakyat jelata saya mengidap inferiority complex. Dan para pejabat itu membantu memulihkannya.
Tapi ada satu aturan yang tidak boleh diabaikan oleh para entreprenur sukses bahwa mereka harus bertemu sebanyak mungkin orang. Terutama mereka yang bisa mempengaruhi pasar produk kita. Kesenangan saya bertemu banyak orang dari latar belakang profesi dan sosial berbeda mungkin sebuah pesan dari alam bawah sadar. Bahwa saya harus menemui seseorang yang akan berperan penting dalam pemasaran DIVA’S Palm Sugar (gula semut aren). Seperti ujaran Don Debelak dalam bukunya The Risk Free entrepreneur, ” you will be most successful if you can identify and contact the top tree or four influencer in your market.
Awal-awal terjun ke bisnis gula semut dan melakukan pameran, saya sempat heran melihat ulah teman-teman UKM memasang foto SBY atau menteri-menteri dalam banner gede-gedean. Adegannya berbamacam-macam. Ada yang sedang berbincang berbincang atau para pejabat negara itu memegang produk mereka. Seperti kebanyakan orang-orang sok tahu lainnya sayapun berkomentar dalam hati, ” norak amat sih lu!…”
Ternyata saya yang norak. Sekarang baru tahu bahwa salah satu alasan yang bisa digunakan agar calon pelanggan terkesan terhadap produk kita adalah melalui keterhubungannya dengan para market influencer. SBY dan para menterinya mungkin tidak bisa menjelaskan manfaat gula semut aren organic terhadap kesehatan para peminum kopi. Tapi wajah-wajah terkenal mereka bisa menimbulkan kredibilitas tersendiri. ” Kalau produknya tidak bagus masa sih akan di lirik presiden atau menteri?”.
Salam,
— Evi Indrawanto
DIVA’S Palm Sugar
Organic Sugar for All Purpose Sweeteners