Hai ini 18 juli 2009, Indonesia kembali berduka dengan meledaknya 2 bom secara serentak di JW Marriot Hotel dan Ritz Carlton Hotel. Menyaksikan dari tayangan TV, tampaknya, sekali lagi sang teroris berhasil membuat Indonesia tercinta ini bertambah compang-camping imejnya di percaturan internasional.
Seperti biasa CNN dalam tayangannya tidak lupa membuat orang berpikir bahwa ledakan bom ini berkorelasi dengan islam sebagai agama. Mereka mengatakan yang diserang adalah kepentingan bisnis asing dan terjadi di Indonesia yang sebagian besar rakyatnya bergama islam. Mereka memang tidak mengatakan bahwa yang malakukan pembobam adalah orang Islam tapi dengan menyinggung bahwa sebagian besar penduduk Indonesia adalah beragama Islam, itu seperti mengipas-ngipas bau busuk di kejauhan untuk membuat orang berpikir tentang tai…
Banyak yang bertanya dan tidak mengerti ( membacanya dari status facebookers) apa sih yang dipikirkan oleh para teroris itu. Kok tega-teganya mencorengkan arang di kening sendiri?
Pertanyaan seperti itu membuat aku berpikir. Benar kah perbuatan iblis ini dilakukan oleh orang Indonesia? Really? Bagaimana anda yakin bahwa itu adalah perbuatan orang Indonesia sebab hingga detik ini belum ada telepon dari pihak-pihak tertentu yang mengaku sebagai penanggung jawab serangan ini?
Bagaimana jika yang melakukannya adalah warga negara asing dan dengan kepentingan yang tidak ada kaitannya dengan Indonesia? Mereka pilih Indonesia semata-mata karena negara ini memang lebay. Kecuali membuat peraturan-peraturan, para pejabatnya tidak bisa kerja maksimal. Mereka tidak becus melakukan lobby internasional. Jangka berpikir mereka hanya tersangkut di kekinian jadi mustahil bicara tentang indonesia 20 tahun ke depan. Kepalang tanggung, bahkan ada sebagian dari masyarakatnya yang malu mengaku sebagai warga negara Indonesia.
Jadi dimana lagi bisa menemukan tempat paling ideal untuk membuat hura-hara, terutama dengan Amerika?
Jalan pikiran mereka yang menyukai darah dan air mata untuk menyuarakan aspirasinya seperti ini memang bohwat kata engkong Ghalib. Ego centrisme yang memancing kemarahan akal sehat. Seperti juga orang gila, pastinya mereka ini pasti punya logika sendiri, alasan sendiri dan tujuan sendiri dengan menggoyahkan tatanan mapan demi terlaksananya sebuah tujuan.
–Evi