eviindrawanto.com – Membaca Inovasi Titik Temu. Dalam pengantar Novel Alkemis, Paulo Coelho kurang lebih menulis bahwa beberapa buku akan mempengaruhi jalan sejarah dan The Alchemis salah satunya. Saya sudah beberapa kali membaca ulang novel tersebut dan setuju terhadap pernyataannya. Setidaknya setelah membaca novel tersebut saya mulai berpikir tentang traveling ke berbagai tempat, mengumpulkan pengalaman seperti Santiago sang tokoh utama. Dan saat ini saya sedang membaca Inovasi Titik Temu karya Frans Johanssson yang saya pikir akan menyamai pengaruh Novel Alkemis terhadap cara pandang saya dalam melihat dunia.
Judul aslinya The Medi Effect. Mengupas beragam gagasan yang meliputi budaya, disiplin antar ilmu, keahlian dan banyak lainnya. Nanti ada pertemuan dalam satu titik dari banyak bidang ini. Perpotongannya ragam gagasan itu lah yang disebut Inovasi Titik Temu. Saya ulang Inovasi Titik Temu adalah pertemuan berbagai gagasan dari berbagai bidang untuk membentuk gagasan baru yang inovatif. Ledakan inovasi luar bisa itu disebut The Medici Effect oleh Johansson.
Medici diambil dari nama keluarga bankir kaya raya pada abad pertengahan. Keluarga ini telah membiayai ratusan penemu gagasan baru dari berbagai disiplin ilmu dan bidang. Dana dari keluarga Medici telah melahirkan pematung, musisi, penyair, ilmuwan, ahli keuangan, filsuf dll. Akibatnya orang berduyun-duyun datang ke kota Florence. Mereka berasal dari berbagai kelas sosial dan lapisan masyarakat. Arus urbanisasi yang akhirnya jadi penyebab runtuhnya tembok pembatas antar bidang dari berbagai bidang ilmu dan budaya. Disebutkan ini lah awal kelahiran pencerahan Eropa yang selama beberapa abad dianggap terkungkung. Peristiwa yang diperkirakan juga telah melahirkan karya monumental seperti lukisan Monalisa. Atau ahli keuangan dan filsuf yang melahirkan Alexander Graham Bell si penemu mesin telegraf..
The Medici Effect awal itu sekarang dikenal sebagai era Renaisans. Sebuah epicentrum dari ledakan-ledakan kreatif yang membentuk dunia baru berlandaskan gagasan-gagasan baru. Renaisans dianggap sebagai era paling inovatif dalam sejarah.
Inovasi Titik Temu dan Penemuan Feromon
Pada bab 11 yang membahas soal jaringan saya berhenti cukup lama. Tetap beruba lanjutan dari bab sebelumnya yang membahasa contoh-contoh pencarian titik temu. Tersebut lah Eric Bonabeau, insinyur R & D di France Telecom bertemu dengan Guy Theraulaz seorang ahli ekologi yang sedang mempelajari serangga sosial ( hidup berkelompok). Pertemuan yang terjadi dalam satu seminar di Santa Fe Institute itu membuat Bonabeau paham bagaimana ratusan semut tiba-tiba langsung berkerumun saat kita menjatuhkan makanan di lantai.
Sepertinya rumah kita tidak punya alasan untuk dikelilingi semut. Tapi tiba-tiba saja mereka berkerumun dan membentuk barisan panjang di sekeliling makanan yang terjatuh tadi.Ini bisa terjadi karena masyarakat semut mempunyai pelacak khusus yang dikirim secara acak untuk mendeteksi kehadiran makanan. Setiap semut pelacak melepaskan feromon selama pencariannya. Feromon itu akan menarik perhatian semut lain. Semakin kuat baunya semakin banyak semut yang akan datang. Pada akhirnya melalui perilaku kolektif ini jalur tercepat muncul, menciptakan jalan tol yang efektif bagi kawanan semut dalam menyerbu makanan.
Wawasan dari perilaku semut ini memampukan Bonabeau melahirkan disiplin ilmu baru sama sekali. Namanya adalah Swarm Inteligence (kecerdasan kawanan). Di dalamnya berkumpul ahli biologi, programmer computer dan lain-lain. Tugas mereka memburu titik temu, menemukan trend, dan jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan lewat program computer dengan meniru perilaku serangga sosial.
Kalau teman pernah menonton Michael Crichton memadukan konsep-konsep swarm intelligence dalam film trillernya Prey. Sementara Bonabeau yang sekarang mengepalai para ilmuwan Icosystem, telah mendapatkan solusi dalam untuk routing, masalah jaringan dalam telekomunikasi skala besar yang tidak sepenuhnya terhubung. Yang ia kerjakan adalah membuat semut-semut maya, meninggalkan foremon maya di terminal-terminal jaringan yang akan membuat setiap terminal jaringan saling terhubung.
Sukses Bonabeau dalam menciptakan routing dalam system komunikasi menjalar kepada kemampunnya membantu Departemen Pertahan AS untuk meningkatkan efektifitas pesawat udara tidak berawak (unmanned aerial vehicles-UAV). Selama perang Afghanistan, pesawat ini terkenal sangat ampuh dalam merengsek kubu Taliban yang bersembunyi di gunung-gunung. Karena meliputi wilayah yang luas, AS melibatkan banyak sekali UAV. Agar efisien mereka melakukan pembagian wilayah. Selagi satu pesawat menginpeksi satu tempat mereka meninggalkan feromon maya agar pesawat lain sementara menjauh.
Penutup
Jadi begitulah konsep dari Inovasi Titik Temu. Pola-pola acak bertemu kemudian saling bertabrakan dan melahirkan kreativitas tanpa batas. Menurut bayangan saya pertemuan seorang dokter gigi dengan seorang entrepreneur mungkin bisa melahirkan gallon air mineral untuk meninggalkan bentuk primitifnya seperti sekarang. Atau ledakan kreatif dari seorang astronot yang tengah melayang di bulan tiba-tiba tertumbuk kilatan cahaya dilangit. Lalu sebuah gallon air ringan pun lahir. Tidak akan jatuh menibani kaki saya dan membuat sakit berhari-hari.
Salam,
— Evi Indrawanto