Menulis Untuk Majalah Sekaligus Belajar
Tulisan bisnis gula aren di majalah ini sekalipun sifatnya sharing namun saya merasa justru banyak belajar kembali. Dengan menuliskan semua aspek bisnis, saat itu saya jadi tahu di mana kelemahan kami. Nah ketika kamu sudah berjumpa dengan kelemahan, sepertinya lebih mudah menemukan solusi.
Baca di sini tentang: Market Influencer
Apakah solusi saya tuliskan dalam artikel ini? Tentu tidak. Seperti sudah saya katakan di atas saya menulis berdasarkan pengalaman saja, bukan teori atau akan…Untuk bagian tersebut biar lah kaum cerdik pandai saja yang menangani.
Bisnis Gula Aren Kian Manis
Gula semut aren atau gula aren bubuk organik, saat ini bukan lah pemanis seperti gula pasir. Dimana gula yang terakhir ini sudah dikenal secara luas, bahan bakunya ditanam secara korporasi dan pengolahannya pun dengan pabrik skala besar.
Baca juga : Awal Kisah Perjalanan Bisnis Kami
Tidak heran harga pun lebih murah dari gula aren. Distribusi sangat luas. Sekarang siapa sih yang tak kenal gula pasir? Hampir seluruh makanan dan minuman yang membutuhkan pemanis, yang muncul dalam pikiran kita adalah gula putih atau gula apsir.
Baca juga : Nominasi UKM Terbaik Pangan Nusa 2008
Berbeda dengan gula aren, apa lagi gula semut. Awal memulai bisnis ini, kalau ditanya 10 orang belum tentu terdapat 1 orang yang bisa menjawab apa itu gula semut. Tiap pameran jika menjawab pertanyaan ” Apa sih produk Arenga?”, jawabannya gula semut, hampir pasti yang bertanya pun masih bingung.
“Gula semut, sama kah dengan sarang semut?” Mungkin itu lanjutan pertanyaan calon pelanggan.
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Alhamdulilah makin ke sini semakin banyak orang mengenal gula semut. Itu tak lepas dari usaha kami terus menerus mengedukasi pasar seperti yang saya lakukan dalam tulisan bisnis gula aren di majalah.
Baca juga: Pelanggan Yang Baik
Apa lagi kesadaran publik terhadap makanan sehat terus saja meningkat. Dengan sendirinya gula semut aren organik dari Arenga Indonesia juga ikut terangkat.
Kata orang bijak tak ada hasil yang menghianati usaha. Saya aminkan itu!