Akhir-akhir ini merasa ada yang berubah, merasa mendapat energi berlimpah. Kalau diam saja merasa tubuh jadi pegel linu, ngilu dan mengantul. Sempat berpikir apakah masuk saya mengalami gejala overdosis olahraga atau malah sudah masuk kategori kecanduan?
Sebab ini tubuh merasakan kenikmatan luar biasa saat meregang dan melakukan pergerakan sistematis dan berpola yang disebut choreography itu? Tidak tahu lah! Yang jelas, untung sport center cuma punya 2 kelas kali per hari. Kalu lebih dari itu mungkin akan kumasuki semua.
Dari Mana Munculnya Kecanduan Olahraga?
Awalnya entah dari mana. Tapi setelah direnungkan ini mungkin pesan yang muncul dari alam bawah sadar. Tanda-tanda yang menyebutkan bahwa aku tidak perlu berlindung di belakang usia bahwa lemak di perut, paha dan pangkal lengan kian menebal. Sebab banyak juga perempuan yang lebih tua menjadi kapstock cantik dari baju-baju yang nyantel di tubuh mereka. Â
Jadi aku memutuskan untuk mulai aktif olah tubuh ini, berharap bisa langsing seperti mereka yang jadi role model itu.
Baca juga:
Kalau aku “kegilaan” ke gym, aerobic pagi dan sore dan merasa baik-baik saja. Pak Suami malah senewen. Katanya aku kelebihan olahraga. Dan tentu saja itu tidak baik.
Geli membayangkan bahwa aku yang biasanya olahraga so so, lalu sekarang mengalami over dosis. Yah mana mungkin lah berlebihan. Lihat saja dari timbangan berat bada, dalam 2 minggu jarum timbangan cuma bergeser sekilo ke bawah.
Sebenarnya Gimana sih Gejala Overdosis Olahraga?
Pakar kesehatan memang merekomendasikan agar kita intens olahraga setiap hari dalam seminggu. Jadi, mungkin agak terkejut juga jika dikatan aku berolahraga terlalu banyak.Â
Nah jika habis berolahraga dan sering merasa lelah, atau kinerja mengerjakan pekejaan rumah menurun, mungkin sudah waktunya saya untuk mundur sejenak. Tapi saya merasa baik-baik saja.
Baca juga:
- Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan, Cara Belanja Orang Bijak
- Cara Mengatasi Kesedihan
- Kopi Kenangan dan Janji Jiwa
Ini Beberapa Gejala Overdosis Olahraga
Mendorong tubuh bekerja terlalu keras keras memang bisa jadi bumerang. Berikut adalah beberapa gejala jika kamu terlalu banyak berolahraga:
- Tidak dapat tampil di level yang sama
- Memerlukan waktu istirahat lebih lama
- Merasa lelah
- Menjadi depresi
- Mengalami perubahan suasana hati atau lekas marah
- Susah tidur
- Merasa sakit otot atau anggota tubuh dan tidak kunjung membaik
- Mendapatkan cedera berlebihan
- Kehilangan motivasi
- Sering pilek
- Kehilangan berat berlebih
- Merasa cemas
Namun yang penting adalah aku mempercayai insting sendiri. Dan instingku belum mengatakan bahwa porsi berolahragaku atau pergerakan tubuh sudah masuk ke tahap mengkuatirkan. Aku belum kelebihan olahraga. Kadang-kadang memang capek. Hanya kalau dibawa istirahat sebenta lelah itu segara lenyap.
Lagi pula tubuh manusia di rancang Allah sedemikian rupa sehingga kalau digunakan dan sering di latih, dengan sendirinya dia memberi panduan apa yang boleh dan tidak yang dilakukan kepadanya.Â
singkatnya, if it is feels good, then it is good. Tapi kalau aku merasa sesuatu yang menyakitkan secara fisik mungkin benar kelebihan olahrga. Dan tentu saja harus tahu diri. Berhenti lah sejenak berolahraga. Beri tubuh memulihkan diri.