Hidupku hari ini tampaknya produtif. Punya beberapa buku yang diniatkan untuk disampul tapi tak kunjung dilakukan. Sambil cekikan chatting dengan teman yang sdg gak bisa tidur di AS, minimal 2 buku ke sampul juga. Masih ada 15 lagi sih, tapi lumyan dari pada tidak sama sekali.
Sebelumnya sudah memasukan pakaia kotor ke dalam mesin cuci. Teknologi memungkinkan tidak perlu membilas cucian dengan mengucek-ngucek yang menghabiskan tenaga. Sekali masuk, giling, bilas dan cucian harum pun siap naik ke tiang jemuran.
Sore ini kembali duduk anteng di muka kompu setiaku. Pengennya menulis sesuatu, mengeluarkan unek-unek yang beberapa hari ini mengganjal dan menimbulkan perasaan tidak enak. Tapi aku perlu berpikir panjang untuk melakukannya. Ini tentang orang lain. Tak bijak rasanya mengumbar aib orang lain ke muka umum. Blog kan sarana umum. Namun aku pahami juga mengapa dia berbuat seperti itu. Seperti kata teman yang lain, manusia melihat dunia ini melalui sejarah yang telah di tempuhnya.Sejarah hidup orang itu berbeda-beda. Jadi mustahil mengharapkan cara pandang sama walau yang kita bicarakan adalah benda yang sama.
Cuma tetap pada keyakinan bahwa kebodohan itu amat menyebalkan! Seperti yang aku lakukan hari ini, membuang begitu saja sampah-sampah kertas yang kuanggap mengotori meja tanpa menelitinya satu-persatu. Setelah sampahnya diangkut beberapa jam yang lalu, baru ingat bahwa ada satu PO yang mestinya jadwal kirim besok tidak tampak lagi batang hidungnya . Sambil mengomeli diri sendiri lalu kubongkar-bongkar map-map yang secara logika mustahil PO itu terselip disana.Namanya juga orang bodoh sedang kalap, apa saja bisa terjadi kan?
Akhirnya PO itu memang tidak bersua. Pasti sudah hancur lebur bersama ratusan kilo sampah lain di luaran sana. Besok Jadwal pengiriman ke perusahaan itu terpaksa tidak bisa di lakukan pada rit pertama. Aku harus mengontak bagian purchasing perusahaan itu terlebih dahulu agar mengirim copy PO melalui fax. Dan itu artinya ada yang akan ngomel-ngomel karena jadwal yang sudah diaturnya berantakan. Yah…Mau gimana lagi…:(
–Evi