Dunia Perempuan yang Aneh – Menjadi ibu adalah puncak kesempurnaan dari seorang perempuan. Setidaknya untuk saya. Bukan sekadar mampu mengandung, melahirkan dan menyusui, tapi lebih kepada hakikat fungsi biologisnya. Allah telah menetapkan dirinya ambil bagian dalam melestarikan umat manusia.
Perempuan diciptakan penuh perhitungan. Tapi sedikit gegabah dalam evolusi rahim. Kurang praktis meletakan ratusan ribu bibit telur ke dalam rahimnya sejak dalam kandungan ibu. Karena kecelakaan di masa pertumbuhan dapat menghilangkan kesempatan perempuan menjadi seorang ibu.
Tapi apapun itu, kondisi biologis perempuan seperti sekarang pasti dilatar belakangi suatu pemikiran yang matang. Beliau yang tidak pernah tidur itu pastinya tahu bahwa jaman bergerak mengikuti perkembangan ambisi ketimbang perkembangan otak.
Dia perlu memberi kesempatan kepada kami perempuan yang hidup di era kuno dimana untuk bertahan hidup butuh banyak tenaga kerja, maka memasuki usia pubertas rahim kami siap dibuahi.
Baca juga:
- MENJADI PEREMPUAN DEWASA
- Menunda Pekerjaan (Procrastination)
- Pendidikan Perempuan yang Merubah Lelaki
- Introspeksi Diri Perempuan
Jadi Ibu Lebih Bersifat Psikologis Ketimbang Biologis
Tapi romantisme perempuan yang menjadi ibu tidak terletak pada fungsi biologisnya, tapi lebih pada kondisi psikologis. Tidak masalah apakah anda pernah hamil atau tidak, sepanjang seseorang memanggil anda ibu dan anda bertanggung jawab secara psikologis dan sosial terhadap panggilan itu. Nasib mengikat Anda dengan semua ibu di dunia.
Tidak masalah bagaimana sengitnya perseteruan ibu-anak seperti dalam cerita Malin Kundang, seorang perempuan tidak pernah akan disebut sebagai mantan ibu. Menjadi ibu adalah jabatan seumur hidup. Sekali anda disebut ibu, sampai mata menutup anda tetaplah seorang Ibu. Tidak ada mantan ibu di dunia, kecuali mantan ibu negara.
Saya pernah mengatakan di satu status facebook bahwa dunia ini tidak bulat, melainkan terkotak-kotak menurut pemikiran manusia. Itu gara-gara sedang membaca buku tentang berempati lalu mencoba masuk, memahami, membandingkan dan melihat dunia dari cara pandang dari status teman-teman yang beraneka ragam itu.
Dan dunia kotak-kotak itu kian bertambah jika dimasukan satu keajaiban kecil jika saya mengatakan bahwa dunia perempuan adalah dunia yang aneh!
Dunia Perempuan yang Aneh – Tak Seperti Kelihatan di Luar
Apa yang Dibutuhkan Akan Mendapatkan
Kelahiran Adit yang tak lama kemudian disusul Valdi membuat dunia arisan dan pernik-perniknya hanya sekedar sempalan. Kunjungan ke dokter, mencari pembantu, menjaga agar perut anak-anak yg super aktif itu tidak kelaparan, membuat mereka tetap bersih, mengawasi mereka agar tidak jatuh adalah tantangan yang membuat saya sering berpikir tentang Ibu.
Memang tidak pernah saya ungkapkan tapi dimasa-masa itu lah saya baru mengerti mengapa tiba-tiba dulu ibu bisa menjadi histeris dan tidak lama kemudian tertawa lagi dan merangkul kami.
Dan tiba-tiba saya juga menjadi pengidap paranoid aktif. Kecuali pada ibu dan kakak, saya tidak mudah mempercayakan anak-anak kepada orang lain. Saya takut anak-anak disakiti, tidak hanya secara fisik tapi juga psikologis.
Menurut saya waktu itu, tanggung jawab melindungi anak-anak dan memastikan bahwa tidak ada suatu pun yang membayakan terletak pada orang tua, bukan orang lain. Berita-berita seputar penganiyaan anak seperti memasukan obat tidur ke dalam susu, mengganti dot dengan jempol kaki, menyubit, dan menyumpah, membuat saya cacat permanen! Padahal melindungi anak adalah kewajiban tiap orang dewasa. Dunia perempuan yang aneh!
Karena hampir sudah tidak mungkin menjalin pertemanan di tataran tradisional, internet tampak menjadi solusi. Jauh sebelum Facebook dan Twitter, lewat mailing list dan email saya sudah bertemu dengan para ibu dan Bapak dimanapun di belahan dunia.
Baca juga tentang: Dunia Perempuan
Beruntung di SMA kursus bahasa Inggris dan memperdalamnya di bangku kuliah. Sekalipun sampai detik ini tetap gagap baik dalam tulisan, apa lagi conversation, internet memberi kesempatan akan sebuah pertukaran pemikiran yang lebih dalam.
Dari beradunya aneka pemikiran yang beraneka macam itu, tentu ada sedikit yang mengkristal dan tinggal dalam diri saya. Itu memberi wawasan, menumbuhkan makna, mengasah perangai yang mudah2an ke ke arah lebih baik.
Dunia perempuan yang aneh ini semakin menyenangkan.