Kepalsuan Dunia – Chrisye itu penyanyi favorite saya dari jaman ke jaman. Walau sekarang telah tiada, di sudut hati yang paling terang saya menyimpan kenangan manis terhadapnya. Karena kami belum pernah bertemu secara fisik, kenangan itu tentu saja cuma lewat lagu-lagu melankolis yang memang ciri khas pelantun Lagu Damai Bersamamu ini.
Gak ngerti bagaimana citra lelaki yang tampaknya pemalu itu begitu merasuki sukma. Padahal tidak hapal satupun lagunya. Mungkin vibrasi kami satu frequensi. Jadi mudah saja bagi saya untuk meng-klik kan diri dengan musik-musiknya.
Diantara sekian banyak lagu Chrisye ada satu lagu yang begitu “ngangeni”. Lagu ini terlalu sering diulang berkali-kali. Judulnya Damai Bersamamu. Jenis lagu rohani yang langsung menumbuhkan saya di jiwa melalui pelukisan kebesaran Allah sang pencipta alam beserta isinya.
Lirik Lagu Damai Bersamamu
Aku Termenung Di Bawah Mentari Di Antara Megahnya Alam Ini Menikmati Indahnya Kasih-Mu Kurasakan Damainya Hatiku Sabda-Mu Bagai Air Yang Mengalir Basahi Panas Terik Di Hatiku Menerangi Semua Jalanku Kurasakan Tenteramnya Hatiku Reff; Jangan Biarkan Damai Ini Pergi Jangan Biarkan Semuanya Berlalu Hanya Pada-Mu TuhanTempatku Berteduh Dari Semua Kepalsuan Dunia Bila Ku Jauh Dari Diri-Mu Akan Kutempuh Semua Perjalanan Agar Selalu Ada Dekat-MuBiar Kurasakan Lembutnya Kasih-Mu
Bukan hanya soal melodinya yang membetot sanubari, tapi ada sebait lirik yang menimbulkan pertanyaan. Tentang kepalsuan dunia.
Dulu saya suka bergumam sendiri, ” Mas Chrisye, kamu ngomong apa sih?” Coba saja, “Hanya padamu Tuhan aku berlindung dari semua KEPALSUAN DUNIA.” Kalau ada yang menyebut aneh, begitulah kenyataan berbicara kepada saya. Saya selalu bertanya tentang apa sih “Kepalsuan Dunia”yang dia maksud?
Bumi yang indah ini di ciptakan Allah dan membiarkan semua makhluk hidup diatasnya menurut cara masing-masing. Adakah yang palsu diatasnya?
Benarkah ada Kepalsuan Dunia?
Menurut saya “yang cetek ini” tidak ada yang palsu dalam kehidupan. Kalaupun ada hanya terjadi di tingkat pemikiran.
Hidup dan dinamika sosial diatas bumi ini terjadi secara organik. Artinya segala sesuatu tercipta atas kediriannya, bukan dengan mengkopi apa yang sudah ada. Tas-tas branded yang di jual di Mangga Dua itu sekilas tampaknya palsu. Tapi sesungguhnya benda itu tercipta membawa misinya sendiri, mengayomi perempuan yang mau bergaya tapi tidak mampu membeli mahal.
Baca tentang Opini saya lainnya :
- Tipu-tipu Dalam Bisnis Gula Aren
- Mati Lampu! PLN Membuat Orang Merana
- Motor Mimicry dan Saya Suka Ilusi
Walau di badan tas tertera tulisan Louis Vitton, itu bukan lah barang yang sama yang dikeluarkan sebuah pabrik barang-barang mewah dari Prancis. Yang dilakukan di Mangga Dua hanya mengidentifikasikan diri. Icak-icak bahasa Minangnya. ( Tapi tulisan saya jelas tidak merefrensi terhadap kata Palsu di kamus )
Begitu juga yang terjadi di tingkat perasaan. Kalau ada seseorang berpura-pura, misalnya, jatuh cinta tapi sebetulnya cuma ingin mendapat satu keuntungan dari pasangannya, itu bukan lah cinta palsu. Sejak awal memang tidak ada cinta di dalam niat maupun hubungan yang terjalin. Jika sesuatu konsep berangkat dari ketiadaan, apakah itu bisa di sebut palsu. Palsu terhadap apa?
Eksplorasi Penggunaan Bahasa Dalam Lagu Damai Bersamamu
Syair dalam Lagu Damai Bersamamu adalah semacam doa yang disenikan dalam musik. Berisi curhatan makhluk kepada Sang maha yang menciptakannya.
Manusia yang serba terbatas ini tidak mampu memahami semua fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Hiruk pikuk kehidupan, yang pada satu titik, sangat berbeda terjadi di luar sana, bisa dijuluki sebagai kepalsuan dunia.
Baca juga:Â Â
Persoalannya terletak pada bahasa. Kita terbiasa menggunakan bahasa yang tidak begitu kita mengerti apa makna sesungguhnya di belakang sebuah kata/kalimat yang digunakan. Kata/kalimat tersebut sudah kita dengar sejak kecil. Kita merasa benar menggunakannya. Apa lagi ketika dipakai sebagai alat komunikasi orang lain mengerti apa yang kita maksudkan. Dengan begitu kita take for granted untuk seluruh kosa kata yang terdapat dalam bahasa ibu.Kita jarang mengeksplorasi kalimat.
Begitu pun kosa kata. Dalam bahasa semua kosa kata netral, tidak memihak. Hanya karena dia alat, seperti pisau yg bisa digunakan untuk membunuh dan memotong bawang, kata juga di gunakan orang secara ganda. Apakah untuk mengayomi atau membunuh tergantung situasi kejiwaan si pamakainya. Orang yang sedang tertekan dalam himpitan ekonomi, tidak melihat kata BELANJA yang sedang digunakan orang kaya di sosial media sebagai aktivitas ekonomi. Mereka anggap itu adalah pamer. Bahkan ada yang menjuluki sebagai kesombongan, pernyataan sikap atas ketiadaanya empati terhadap orang kurang beruntung secara ekonomi.
Lagu Damai Bersamamu Lagu Islam atau Kristen?
Saya terbahak mendengar pertanyaan, ” apakah lagu Damai Bersamamu yang dinyanyikan Chrisye itu, lagu Islam atau Kristen?”
Mengapa saya terbahak? Karena saya tidak memikirkan agama saat menikmati lagu ini. Memang sih Mas Chrisye non muslim sebelum menikah dengan Mbak Yanti. Tapi saat saya mendengar lagu ini dan tersentuh beliau sudah menikah, artinya sudah sebagai muslim.
Begitu pun sampai sekarang, saya tak terlalu memasalahkan “agama” lagu tersebut. Sebab menurut saya syairnya netral. Ketika bicara tentang Kasih-Nya, itu bisa dari Tuhan Muslim atau Kristen 🙂
Setidaknya begitu lah saya mengeksplorasi “Kepalsuan Dunia” dalam lirik penyanyi kesayangan ini, saya ikut merasakan kedamaian.
Wallahualam….
Evi
15.8.2010