Capek juga dari kemarin malam ngoprek template pubertas ini. Dalam hitungan jam sudah beberapa kali ganti wajah. Bukannya tidak puas, yang kemarin, motif batik itu sudah bagus tapi amboi aksesnya lebih lelet dari keong racun. Menurut Adit mungkin template pubertas itu terlalu ramai atau salah design. Jadi seperti juga mengasuh anak-anak yang sedang pubertas jadi sering bikin naik darah.
Hanya saja, kali ini aku terpaksa mengerjakannya sendiri. Setelah beberapa kali ganti template tidak enak hati kalau harus melibakan Adit lagi. Jangan-jangan nanti dia berpikir ini template atau si mama yang pubertas? Kalupun meminta, pasti akan di tolak juga sebab tidak ada yang akan tahan menghadapi orang yang terlalu banyak permintaan.
Aku sendiri tidak tahu template apa yang diinginkan. Waktu nyenter beberapa free template untuk WP banyak yang bagus. Mulai dari tema alam, industri, hobby dan travelling. Seleraku sih lebih condong ke tema alam. Kesannya menenangkan. Banyak yang bagus sesuai dengan karakter lebayku. Hanya saja ketika di setting di blog ini, kok tampaknya tidak begitu bagus. Jadi saja deh sejak kemarin gonta-ganti template seperti anak pubertas
Ada saja kekurangannya. Ada yang bagus sangat bermotif lukisan abstrak dan memancarkan kehangatan, tapi kok ya tidak punya settingan menu. Susah dong awak menambah atau mengurangi halaman. Ada lagi modren-classical, tampaknya cerdas tapi kok ya seperti keong racun.
Untung saja ini bukan soal mencari jodoh atau pasangan hidup. Untungnya lagi masa itu sudah lewat. Bayangkan betapa sengsaranya jika setiap kali merasa tidak cocok harus memutuskan hubungan dengan seseorang. Pasti efeknya akan banyak tragedi tergores dalam hidup orang lain.
Yeeellaaa..Gonti-ganti template kok lari ke masalah jodoh…Ya sudah lah, mungkin analoginya gak nyambung. Hanya saja sedang tidak punya ide untuk mengisi blog ini malam ini 🙂
— Evi