Materi Gelap – Dark Matter. Apa sih ini? Menurut ilmuwan, sekitar 80 persen massa alam semesta terdiri dari bahan yang tidak dapat diamati secara langsung oleh mata. Mereka dinamai materi gelap. Benda yang cukup aneh karena tidak memancarkan cahaya atau energi.
Dalam ilmu astronomi dan kosmologi, dark matter (materi gelap) merupakan HAL yang disimpulkan EKSIS. Terjadi karena efek gravitasi bumi terhadap materi dan radiasi di latar belakangnya namun tidak terdeteksi oleh pancaran atau sebaran gelombang elektromagnetik.
Soal ini barusan saya baca dari blog National Geographic. Mereka bercerita tantang pemetaaan dark matter- materi gelap dengan menggunakan telescope infra merah Hubble Space. Benar-benar menggugah rasa ingin tahu.
Materi gelap diambil dari teori astrofisika. Satu hal yang cemerlang dari teori ini adalah ia mampu mengambil gambar benda-benda tak terlihat.
Teleskop Inframerah, misalnya, memungkinkan para astronom untuk melihat “kegelapan” nebula. Awan debu dan gas yang memantulkan cahaya lemah dari bintang-bintang di dekatnya yang terutama bersinar di emisi termal.
Tujuan Pemetaan Materi Gelap – Dark Matter
Tujuan pemetaan materi gelap ini agar teori-teori tentang fisik alam semesta yang belum seluruhnya kasat mata dapat divisualkan melalui cara pandang mata manusia. Seperti lubang hitam. Logikanya mata kita tidak pernah mampu menyaksikan fisik lubang hitam. Gravitasi yang bekerja pada lubang terlalu kuat sampai cahayapun terperangkap di dalamnya alias tak dipantulkan kembali.
Sebenarnya objek/benda yang kita pandang hanyalah cahaya yang dipantulkan kembali oleh benda tersebut. Kita tangkap lewat mata. Kemudia mata menyampaikan agar kita bisa memaknai benda tersebut. Apakah sekuntum mawar cantik atau kotak sabun jelek.
Nah teleskop infra merah seperti yang di gunakan Hubble memungkinkan kita melihat foto lubang hitam. Membayangkan bentuknya melalui radiasi benda-benda yang terjatuh ke dalamnya lalu di pantulkan kembali oleh energy tinggi dari sinar x dan gamma.
Ilmuwan NASA sudah berhasil memetakan dark matter pada gugus galaksi bernama Abel 1689. Cluster galaksi Abell 1689 merupakan cluster paling kuat lensa gravitasi nya yang pernah diamati. Menjadikan tempat itu paling tepat untuk memetakan distribusi materi gelap.
Rupanya hal ini sudah lama menjadi teka-teki di kalangan ilmuwan. Dengan penemuan ini mereka sepertinya menyelesaikan teka-teki tersebut. Dengan bukti bahwa inti dari Abell 1689 lebih padat materi gelapnya ketimbang cluster lain seukurannya.
Hasil mengejutkan ini mengkonfirmasi bahwa kluster galaksi Abel 1689 terbentuk miliaran tahun lalu. Lebih awal dari yang dipikirkan orang sebelumnya.
Sungguh menarik membaca tentang materi gelap – dark matter ini 🙂
@eviindrawanto