Serengeti Animal Migration, Tanzania. Sumber Foto
Kutipan dari Wikipedia :
“ Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. faktor hewan bermigrasi biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak.
Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun – dari generasi ke generasi. Tanah lintas bisa berupa gunung, sungai, dan padang yang luas. Burung, kelelawar, dan serangga terbang dalam jangkauan jarak panjang, kadang-kadang melampaui benua atau lautan.
Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan musim panas. Dalam musim panas yang panjang, bumi bagian utara terdapat keterjaminan pasokan makanan . Begitu pula pada pendekatan musim gugur dan dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat dan ketersediaan makanan.
Beberapa hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dibuat dalam satu tahun. Ada pula hewan yang mempunyai ‘pola migrasi yang dihubungkan pada pola cuaca’. Maksudnya pergerakan mereka bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. Namun ada pula migrasi hewan berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya.
Banyak ilmuwan melihat migrasi hewan sebagai sebuah adaptasi. Hewan yang telah belajar untuk beralih ke lingkungan yang optimal adalah hewan yang selamat untuk melanjutkan spesies”
Akhir kutipan…..
Tapi migrasi hewan lebih dari sekedar fenomena megah dan pola gerakan berpindah. Dia menggambarkan perjalanan kolektif dengan imbalan jauh di masa depan. Peristiwa migrasi juga mengisyaratkan bahwa perjalanan heroik ini direncanakan terlebih dahulu dengan hasrat yang dikodifikasikan sebagai warisan naluri. Seorang ahli biologi bernama Hugh Dingle, berusaha untuk memahami esensinya dengan mengidentifikasi lima karakteristik yang berlaku, dalam berbagai derajat dan kombinasi, untuk semua migrasi yang terjadi.
Migrasi adalah gerak berkepanjangan, yang membawa binatang keluar dari habitat akrab, cenderung linear, tidak zigzag; melibatkan perilaku khusus seperti persiapan (overfeeding) sampai saat tibanya, dan menuntut alokasi energi khusus. Dan satu lagi: Migrasi hewan mempertahankan semangat untuk misi yang lebih besar, yang membuat perhatian mereka tidak teralih oleh godaan, tidak terpengaruh oleh tantangan, seperti yang terjadi pada kelompok hewan lain yang tidak sedang berimigrasi.
Sebuah tern arktik dalam perjalanannya dari Tierra del Fuego ke Alaska, misalnya, akan mengabaikan bau ikan Herring yang datang dari perahu-pengamat burung di Monterey Bay. Burung camar lokal akan menyelam dengan lahap untuk sedekah alam ini. Tapi Tern Arktik yang sedang melakukan imigrasi akan terbang terus dan mengabaikannya.
Pertanyaannya adalah, mengapa? Mengapa hewan migran tidak merespon input sensorik yang datang dari sumber makanan sementara akan mereka lakukan dengan penuh semangat jika kondisinya berbeda? Dengan kata lain: makhluk migrant ini begitu fokus pada tujuannya dan akan mengabaikan apapun juga yang akan memperlambat mereka sampai ditujuan.
Menurut Hugh Dingle lagi, tapi sekarang lebih hati-hati mengemukakan pendapatnya karena terdengar sedikit kurang ilmiah. Arktik menolak segala gangguan dalam perjalanan karena terdorong oleh rasa naluriah mereka untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Apa itu? Menurutku itu mestinya adalah desakan untuk melanjutkan spesies. Seperti juga yang terjadi pada species hamo sapiens sapiens, yang akan fokus pada keselamatannya jika suatu ancaman terjadi pada masyarakat mereka.
Ahhh…sesuatu yang sangat mengagumkan dari alam ….
Bahan bacaan: National Geographic’s Blog