Tadi siang kecewa banget pada diri sendiri. Lagi-lagi membuat kesalahan yang berbuntut kerugian pada perusahaan. Kalau kesalahannya baru kali ini terjadi bisa dimaklumi, tapi ini sudah beberapa kali selama 2010. Dan itu hanya gara-gara malas mengeksplorasi persoalan, menganggap enteng dan enggan berpikir sedikit lebih berat.
Saya berusaha mendidik diri sendiri bahwa melakukan kesalahan adalah hal biasa, sebab berbuat salah itu sifatnya manusiawi. Membuat kesalahan adalah salah satu cara kita bertumbuh. Namun mengingat kesalahan tadi berkali-kali walau bentuknya berbeda-beda ternyata sedikit merusak self-esteem saya dan itu menimbulkan rasa tertekan. Rasanya gak puas hanya mengatakan tolil pada diri sendiri, pengen juga diiringi tangis Bollywood.
Jalan-Jalan
Belum puas menyalahkan diri sendiri, saya putuskan keluar, pengennya nge-mall atau ke toko buku, atau muter-muter saja di sekitar Serpong atau kemana saja lah yang penting sudah malas nian memandangi tumpukan map dan kertas-kertas berantakan diatas meja kerja. Tapi mall adalah hal paling tidak menarik untuk melumerkan kecewa, maka sambil mendengarkan Yiruma, saya arahkan saja mobil ke arah BSD terus ke Serpong sampai ke kompleks BPPT dan hutan-hutan kecil peninggalannya Pak Habibie. Kalau boleh disebut taman, itu adalah eks taman yang sekarang disia-siakan. Saya rasa banyak sekali yang disedihkan oleh Pak Habibie setelah tamatnya orde baru dan taman ini pasti salah satunya.
Berteduh diantara rindang pohon, merasakan sepoi angin mengelus kulit, menghirup kelembaban tanah dan mendengar cicit burung (kalau ini tambahan dari imajinasi :)) ternyata menarik perhatian seseorang. Tidak mau kalah set, saya balas memandangi si tukang rujak yang berdiri di belakang gerobaknya. Tahu-tahu kami sudah saling tersenyum.
Ketimbang mellow sendirian saya samperin saja si abang, pesan rujak dan minta dibuatkan yang pedas.
Khasita Cabe Rawit
Entah senang karena ada yang diajak ngobrol yang tidak ada sangkut pautnya dengan persoalan hidup atau setelah berkeringat oleh rujak pedas itu, tidak lama perasaan jadi ringan. Mungkin benar kata Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, bahwa di dalam buah cabai rawit terdapat kandungan kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa sakit.Â
Ya sekarang rasa sakit tadi sudah jauh berkurang.
Wallahu’alam bishawab