ak Ini Ini bukan tentang menjinakan monyet sesusungguhnya. Ini tentang Taming the monkey mind, otak kreatif yang berkah sekaligus kutuk. Berkah karena kreativitaslah yang membawa setiap orang sukses sampai di titik mereka saat ini. Berbagai inovasi baru, teknologi baru, cara-cara baru dalam merawat kesehatan umat manusia lahir dari pemikiran kreatif yang diaplikasikan.Otak kreatif jugalah yang memasukan berton-ton informasi ke internet yang lalu di tangkap oleh otak kreatif lain saperti milik Larry Page, pendiri Google Inc, bahwa tonan informasi tersebut akan membunuh orang bila tidak dipetakan sedemikian rupa dalam sistem pencarian yang rapi. Untuk memajukan dirinya umat manusia butuh informasi tapi tidak semua informasi, hanya informasi selektif. Peternak sapi tidak butuh informasi cara merakit bom, sementara pedagang emas perhiasan di pasar mengawasi pergerakan harga persis seperti pemain saham mengawasi fluktuasi IHSG.
Kreativitas menjadi kutuk ketika mengombang-ambingkan orang kian kemari tanpa tujuan, tanpa sesuatu yang bisa eksekusi dalam pencapaian pribadi. Mereka yang merasakan kepedihan yang dalam terhadap masalah sosial, misalnya, sebenarnya adalah pribadi kreatif. Jauh di dalam jiwa mereka tahu apa yang harus di lakukan, melihat jalan untuk merubah keadaan agar menjadi lebih baik. Namun ketidak mampuan menundukan loncatan-loncatan pikiran membuat mereka berdiri sebagai penonton yang penuh caci maki. Pikiran kreatif yang tidak tersalurkan sebagaimana mestinya kadang menyimpang dari adab sosial yang berlaku lalu mereka disebut gila.
Ibarat pisau, otak kreatif bisa untuk mengiris tempe, membunuh orang atau dibiarkan berkarat merusak diri diri sendiri.
Tapi kesejatian dari kreativitas adalah berkah, talenta yang diberikan sang pencipta kepada umatnya sebagai tools untuk menggapai apapun yang mereka inginkan dalam hidup. Menjadi penuliskah, menjadi pengusaha, menjadi dokter, menjadi ibu rumah tangga yang baik, menjadi politikus, menjadi wartawan,atau menjadi apapun, kreativitas lah yang memungkinkan kita berpindah dari kondisi saat ini menjadi kondisi yang diinginkan. Seorang penulis yang kreatif akan menemukan satu ide untuk disampaikan lalu menggabungkan berbagai macam konsep, contoh, pengalaman dalam satu gambaran. Dulu Marga T menemukan satu pemahaman yang manis dalam Novel Karmila bahwa perkosaan tidak mesti berakhir dalam kebencian selamanya namun bisa dibelokan menjadi kisah cinta yang aduhai.
Pikiran kita ini seperti monyet yang senang meloncat dari dahan ke dahan. Kalau tidak ditundukan dia akan berulah seperti itu sampai kita masuk ke liang kubur. Kabar baiknya, banyak cara yang bisa dilakukan agar kita lah yang bertindak sebagai tuan, bukan monyet itu. Caranya banyak. Bisa masuk gua atau naik gunung lalu bertapa dan menyimpan berbagai kebijaksaan yang lahir darinya untuk diri sendiri. Tapi cara seperti itu hanya cocok bagi sedikit orang yaitu mereka yang menyebut dirinya PERTAPA. Sementara garis hidup yang Allah buat untuk kebanyakan orang adalah hasil dari penundukan pikiran harus dipakai dan di kembalikan kepada masyarakat sebagai alat kemaslahatan bersama.
Membuat peta dalam pikiran salah satu cara ampuh agar monyet berkolaborasi dan menjadi pembantu kita yang setia. Setelah menemukan passion, seperti penggunaan GPS, tentukan koordinat yakni standar yang diinginkan, biarkan GPS menghitung sejenak, lalu bersegeralah berangkat karena peta jalan sudah terbentuk dan siap di jelajahi.
Jalan berselimpangan begitu banyak. Setiap tikungan dan persimpangan memiliki daya tarik. Masalahnya jatah waktu kita terbatas, adalah mustahil menjelajahi setiap garis lintang pukang tersebut. Jadi membuat peta dan hanya mengarah pada tujuan cara paling waras dalam menghasilkan sesuatu.
Setelah membuat peta, agar tidak lengang dan membuat putus asa kita memerlukan teman perjalanan dalam menjinakan monyet. Pelajaran moral memang melarang kita membeda-bedakan orang. Sebaiknya pelajaran ini di pakai dalam pergauln sosial. Sementara untuk menggapai sukses tertentu, mau atau tidak kita harus menseleksi teman. Sebab teman tersebut tidak sekedar memberi semangat tapi juga sebagai cermin sampai dimana ketangguhan kita menahan semua godaan untuk berhenti. Teman seperjalanan lah yang akan memberi tahu keberhasilan dan kegagalan kita melalui keberhasilan mereka.
Memenuhi kepala dengan bahan bacaan yang sesuai, memperkecil kemungkinan lompatan monyet ke bidang-bidang yang tidak menjurus ke bidang sasaran kita. Membaca tidak hanya menambah kosa kata, memasukan informasi baru tapi juga memungkinkan terjadinya tabrakan dengan informasi lama dalam cadangan memori yang akan membuat ledakan-ledakan inovasi. Kreativitas para penemu bekerja di level ini.
Allahu’alam bisahawab