Selamat jalan 2010 selamat datang 2011
Tahun 2010 baru saja lewat. Dalam gerbongnya telah terbawa semua kenangan kita. Entah yang menyenangkan atau sebaliknya, bersama dengan usia, gerbong itu kini telah menggelinding menjauh dan membuat sejarah dalam hidup kita. Hari ini 2 Januari 2011, tahun 2010 telah menjadi masa lalu.
Tapi peralihan tahun tidak membuat masa lalu pergi begitu saja. Gudang memori menyimpan semua pengalaman yang pernah terjadi selama 2010. Untuk kenang2an sepele akan diabaikan yang membuat kita lupa. Tapi untuk kenang-kenangan tertentu yang dianggap penting, akan tersimpan dalam gudang ingatan. Bersama-sama dengan pengalaman relevan dari tahun-tahun sebelumnya, sewaktu-waktu mereka muncul melayani kebutuhan kita.
Hanya sampai disitu kepentingan 2010, sebagai kenangan. Tapi Ketahuilah tahun 2011, tidak masalah seberapa banyak rencana dan bobot kepentingan yang dilekatkan kepadanya, tidak akan berarti tanpa pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya. Kehidupan kita persis seperti rumah, terbuat dari batu bata demi demi bata sebelum tegak kokoh menjadi tembok. Kenangan demi kenangan, pengalaman demi pengalaman, peristiwa diatas peristiwa membuat piramid yang membuat kita berada ditempat yang sekarang.
Yang paling menyenangkan dari tahun-tahun yang telah lewat adalah kita bisa membuat jarak dengan mereka. Mengamati dan membuat penilaian. Hanya ketika pengalaman telah berlalu maka kita bisa tertawa melihat pengalaman pahit yang pernah dialami. Hanya ketika ada jarak kita bisa melihat semua persoalan secara jernih. Kegagalan misalnya bisa ditelusuri sejak awal prosesnya sehingga kita dapat menarik kesimpulan mengapa itu tidak berhasil.
Tahun 2010 membuat kita bisa menengok ke belakang. Apakah pengalaman yang dilalui di dalamnya membuat kita hanya tua secara biologis namun tidak secara spiritual. Mudah mengamati ketuaan dari timbulnya keriput di kulit dan uban di kepala. Namun kematangan spiritaul hanya terjadi kala seseorang berkemampuan melihat dirinya ke dalam lalu merefleksikannya ke luar. Apakah yang telah dia lakukan terhadap hati dan karakternya lalu berpengaruh pada lingkungan? Apakah agama hanya sekedar menjalan ritual lalu mati dan menunggu pintu surga terbuka? Apakah dia tahu tujuan besar dari penciptaa tidak hanya sekedar memeluk sebuah agama, mengagung asma Allah 24jam sehari melainkan sebagai media-Nya untuk membuat dunia lebih baik?
Selamat jalan 2010. Kita tidak akan pernah bertemu lagi.
Wallahu'alam bishawab