Memandangimu pulas di tempat tidur tadi, ingat pada kerdip pertamamu di bumi 16 tahun yang lalu. Dengan kulit putih kemerahan, mata berlemak dan sipit, rambut hitam panjang tidak beraturan, aku tersirap " Oh apa yang telah aku lakukan dengan membawa makhluk ini ke sini? Membawamu masuk ke dunia banyak tingkah dengan sejuta aturan, tuntutan dan kompetisi. Seharusnya engkau tetap berada di surga bersama bintang-bintang dan pelangi, bermain dan tertawa sepanjang hari bersama para bidadari. ". Selusup rasa salah itu menggerakan tangan untuk memelukmu, membayangkan engkau kembali masuk ketubuhku dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
Hanya saja bagaimana itu mungkin terjadi? Begitu udara masuk ke paru-parumu seketika Allah telah memberikan hakmu untuk tumbuh dan dicintai. Hukum seketika juga lansung melindungimu sampai saatnya Tuhan menutup matamu lagi. Jadi diluar kekuasaan semua makhluk hidup untuk mengembalikan kamu ke perutku. Namun rasa salah karena telah mempertaruhkan kebahagiaanmu demi memenuhi hasratku sebagai perempuan yang bisa melahirkan tidak pernah hilang dari belakang kepala. Tampaknya itu lah yang mempengaruhi hubungan kita selanjutnya.
Jadi aku tidak pernah menyesal tidak bisa tidur karena harus menjagamu sepanjang malam kalau engkau sakit. Mengotrol suhu tubuhmu. mengusap-usap punggungmu dengan harapan rasa sakit itu berpindah ke telapak tanganku. Karena engaku belum mengerti bahwa agar tumbuh sehat dan tetap enak dicium orang perlu makanan yang bergizi dan mandi, aku sering berdoa kepada Tuhan agar tetap waras. sebab makanan yang telah aku siapkan dengan penuh pemikiran sering tidak cocok di lidahmu. Dan kamar mandi untukmu adalah kolam renang olimpiade dengan garasi sekaligus. Karena kita hanya punya satu bibi, kamar mandi yang mirip kapal nabi nuh pecah itu setiap hari serasa di Alcatraz.
Tapi Valdi, coba lihat ke dalam hatiku.Disana padang luas yang Tuhan tanamkan sebuah mutiara yang berkilau di kala hujan maupun panas. Jadi aku tidak bisa marah jika engkau berteriak dan mengatakan bahwa mama jelek karena aku menolak permintan-permintaanmu. Ketahuilah, karena Tuhan telah mempercayakanmu kepadaku, jadi Dia juga melengkapiku dengan sebuah kecerdasan yang bisa membedakan mana permintaan manja yang bersifat cuma mengenjajaki dan mana permintaan yang benar-benar berdasarkan kebutuhanmu. Jadi gak usah lebay deh ya…
Valdi, bersamamu aku bisa jadi seorang penyair, penulis yang berbakat yang melahirkan berlembar-lembar cerita namun sebagai pananda ulang tahun ke-16 hari ini cukup dulu sampai disini. Selamat ulang tahun sayang. Jangan sia-siakan karunia yang telah Allah berikan kepadamu, tampan dengan otak cerdas. Manfaatkan setiap kelebihan ini untuk membangun masa depan, buat Allah berpikir agar menurunkan lebih banyak anak-anak sepertimu sebagai kepanjangan tangan-Nya agar dunia dan hidup diatasnya menjadi lebih baik lagi. Amin.
— Mama