Pohon Aren dan pikiran sukses – Ini adalah pohon aren atau enau. Perhatikan bagaimana dunia menyebutnya:
Di Burma disebut (taung-ong); English (arenga palm,sugar palm,sagwine); French (palmier areng,palmier à sucre); German (Zuckerpalme); Indonesian (aren,kawung); Italian (palma dello zucchero,palma arenga);Lao (Sino-Tibetan) (taw tad); Spanish (palma azucarera); Thai (tao,chok); Vietnamese (doasc,busng basng).
Kepandaian kita berbahasa membuat satu pohon disebut dengan berbagai cara. Walaupun di wilayah Eropa namanya hampir mirip, tapi di Asia tempat berasal pohon ini, bunyi nama sangat berbeda. Padahal kalau dikembalikan pada hakikatnya, kita kembali ke satu pohon yang memiliki banyak ke gunaan.
Akar enau digunakan sebagai obat, batangnya untuk furniture atau kayu bakar, ijuknya untuk sapu, buahnya untuk dibuat manisan kolang-kaling, lidinya untuk sapu halaman, daunnya untuk rokok, dan air yang menetes dari tandan bunganya untuk membuat gula aren.
Pohon Aren dan Pikiran Sukses = Kongkrit dan Abstrak
Fakta bahwa tanaman yang disebut orang Belanda sebagai arenpalm ini adalah kata benda kongrit. Bisa disentuh, dipeluk dan dicium. Begitu pun Jerman menyebutnya zuikerpalm, atau zuckerpalm. Saudara kita di Semenanjung Malaya menyabutnya Akol, kita semua sepakat saja. Kita akan mengacu pada tumbuhan serba guna ini.
Kita takan gontok-gontokan mengatakan bahwa penamaan versi kita lah yang paling benar. Biarpun ada yang gila dengan menyebutkan kembang melati, definisi, sifat dan karakter pohon aren akan tetap seperti itu. Pohon yang senang tumbuh dilereng-lereng gunung iklim hujan tropis, yang terpapar hujan dan matahari sepanjang tahun.
Berbeda kalau yang dinamai adalah kata benda abstrak. Sukses contohnya. Coba tanyakan kepada Pak Amir si penjual bakso. Sukses untuknya mungkin adalah ketika dia berhasil menjual 200 mangkok bakso perhari sepanjang tahun. Pengusaha yang lebih kaya akan mengatakan bahwa dia baru bisa disebut sukses kalau sudah punya sekian usaha, omset sekian milyar, rumah dan mobil sekian biji.
Jika pengusaha ini rajin mengunjungi pengajian atau senang pada bayangan bahwa dia saleh, mungkin akan menambahkan faktor membantu orang dan berbagi untuk sesama sebagai salah satu indikator sukses. Sedang bagi seorang ABG “mbalelo” sukses baginya adalah ketika dibiarkan hidup dengan cara sendiri, enaknya sendiri, tanpa bawelan dari mama-papa.
Lentur Seperti Karet
Pokoknya beda profesi, beda tingkat umur, beda latar belakang, beda pendidikan, beda kelas sosial, berbeda pula definisi dan cara pandang orang terhadap kata Sukses. Padahal kata ini hanya terdiri dari 6 huruf, kalaupun dibalik letaknya tak akan berarti. Apa itu Seskus? Sementara Sukses membuat mata orang berbinar memikirkannya. Tak masalah definisi apapun yang menyokong dibelakang kata tersebut, Sukses selalu berkonotasi positif.
Entah apa sebabnya begitu. Tidak seperti pohon aren yang tumbuh di luar, (di gunung tepatnya) kata benda abstrak tidak pernah punya deskripsi menetap. Mungkin karena letaknya dalam pikiran manusia kali ya? Dan karakter pikiran manusia persis seperti monyet, meloncat-loncat di pohon.
Kontak Arenga Indonesia, produsen gula merah aren, 0819 3241 8190