Dalam dunia muslim, Hijrah dikenal luas sebagai perpindahan Nabi Muhammad beserta pengikutnya dari Mekkah ke Madinah. Ketika itu Islam adalah agama baru dan mendapat tentangan hebat dari penduduk sukunya sendiri dan seluruh penduduk kota. Karena hampir tidak mungkin mengembangkan Islam dalam situasi seperti itu maka Nabi memutuskan migrasi ke Yastrib yang terletak sekitar 320 kilometer utara Mekkah. Yastrib kemudian ganti nama jadi Madinah. Dari kota ini lah kemudian Islam tumbuh lalu melebar kedunia seperti sekarang.
Konsep hijrah dapat pula diterapkan kedalam kehidupan kita. Pindah/migrasi dari situasi baik ke situasi lebih baik. Tadi siang saya bersirobok dengan DR H Masyhari SE MM dalam Workshop Bisnis Mudah Ala UKM yang diadakan oleh Majalah Wirausaha dan Keuangan. Pengusaha berlatar belakang pesantren ini, selain dosen S2 juga telah sukses menakhodai beberapa unit bisnis. Mulai dari jamu sampai Biro Perjalanan.
Hidup Pak Masyhari bisa dijadikan sebagai contoh perjalanan seorang anak manusia yang telah sukses melakukan hijrah. Coba saja. Dari anak desa yang nekat merantau ke Jakarta saat duduk di SMP. Lalu jadi tukang minyak tanah keliling yang di dorong pakai gerobak masuk-keluar gang, tukang koran, sales dan sekarang pengusaha sukses.
Begitulah. Kita ini adalah apa yang kita pikirkan. Pak Masyhari percaya betul jika kita percaya pada Kekutan dari Atas lalu mampu mendidik diri sendiri menjadi amanah, lurus dan tidak neko-neko, bisnis apapun yang dijalankan pasti berhasil. Intinya, percayalah bahwa andil terbesar ditangan Tuhan lalu kerjalah sungguh-sungguh. Dengan prinsip-prinsip seperti ini sukses dapat diramalkan.