Untuk menjadi sesuatu, segala sesuatu membutuhkan proses. Sepiring nasi diatas meja memerlukan proses panjang sebelum sampai ke sana. Dimulai dari penyiapan benih padi, menanam, merawat memanen, menjadikannya beras, dibawa ke pasar kemudian dimasak baru sampai ke meja makan. Melakukan potongan2 proses itulah yang memerlukan waktu yang kadang dipahami kesadaran kita sebagai proses panjang. Rentang yang harus dilalui menyebabkan penundaan.
Nah kita sering salah memahami penundaan semacam ini. Kalau menginginkan sesuatu maunya langsung dapat. Kalau bisa langsung loncat beberapa langkah agar sampai di masa depan seketika. Makanan instant atau produk instant2 lain berasal dari filosofi ini, memotong beberapa proses sehingga anggaran waktu lebih singkat.
Sebenarnya waktu tidak lebih singkat. Seperti membuat mie cepat saji, sebelum sampai pada pelanggan beberapa proses telah dipotong dengan mengalokasikan waktu di tempat lain. Kita kemudian membayar waktu tersebut dari barang yang sekarang telah bernilai tambah.
Sayangnya jika bicara soal keterampilan, ilmu dan keahlian manusia, belum ada yang sanggup menginstankannya. Kalaupun ada baru sekedar menuliskan tips2. Seperti tips bagaimana menjual lebih sukses. Tapi tetap saja, agar skill salesmanship melekat dan menjadi bagian dari diri, kita harus melalui proses belajar satu demi satu. Mungkin tentang Product knowledge atau bagaimana menundukan rasa takut ditolak maupun pemahaman tentang market yang dibidik.
Menurut penelitian, sebuah keterampilan bisa membuat seseorang menjadi ahli ditingkat dunia jika mengalokasikan 10 ribu jam dari umur mereka untuk belajar dan berlatih. Kalau dipenggal menjadi 3 jam sehari, artinya kita cuma butuh sepuluh tahun belajar atau berlatih untuk mendapat satu keterampilan yang levelnya mendunia.
Jadi, jika membandingkan dengan 18 tahun dihabiskan sampai dapat ijazah Universitas (tanpa keahlian yang jelas pula), 10 tahun ini rasanya bukanlah apa2.
Tertarik memperdalam keterampilan atau menjadi ahli dalam suatu bidang yang sudah lama diimpikan? Mulai saja lagi!
Salam transformasi!