Wedang Uwuh. Merah, segar, sehat dan cantik
Wedang Uwuh Warisan Kerajaan Mataram – Minuman Masa Lalu untuk Masa Kini
Dalam kunjungan lapangan ke Rumah Organik MBlusan yang terletak di Jalan Kaliurang -Yogyakarta, saya bersama rombongan Aliansi Organik Indonesia (AOI) disambut minuman spektakuler. Setidaknya dari penampakan. Warnanya merah “ngejreng”. Biasanya saya bereaksi negatif terhadap warna makanan mencolok. Namun karena sedang berada di rumah organik, pikiran positif bekerja.Tak mungkin lah mereka menyajikan sirup berbahan warna sintetis.
Tak dipersilakan dua kali, Wedang Uwuh warisan kerajaan Mataram itu langsung meluncur ke tenggorokan. Hangat dan sedikit pedasnya terasa di perut. Kondisi yang langsung membuat nyaman. Apalagi juga disuguhi telo (ubi), singkong dan talas yang digoreng maupun di rebus. Suasana pedesaan yang ditampilkan kreatif dan moderen begini terasa unik …
Ini dia racikannya. Seperti sampah gak sih?
Mereka menyebutnya Wedang Uwuh warisan kerajaan Mataram. Dalam bahasa Jawa Uwuh artinya sampah. Campuran dari berbagai daun dan batang kering yang direbus menggunakan gula batu. Ada serutan kayu secang, rimpang jahe, kayu manis, batang cengkeh, daun cengkeh, daun salam dan daun pala. Kayu secang selain khasiatnya juga memberi warna merah pada minuman herbal ini. Dan kalau dikumpulkan jadi satu daun dan batang kering itu memang tampak seperti sampah. Cocok benar namanya sebagai minuman sampah.
Jika tertarik mencoba wedang uwuh warisan kerajaan Mataram ini bisa temukan resepnya disini.
Dinikmati dengan talas rebus dan telo goreng enak nian, rek!
Sejarah wedang uwuh berawal dari para prajurit kuno kerajaan Mataram semasa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma. Saat ini wedang uwuh juga digunakan sebagai minuman resmi saat berkunjung ke makam raja-raja Mataram dan Imogiri Jogyakarta. Konon semua bahan ramuan yang tesedia disini diambil dari kompleks makam tersebut. Daun cengkeh diambil dari tebaran daun kering di bawah pohon yang tumbuh di makam Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram yang pernah menyerbu sarang VOC Belanda di Batavia. Infonya ada di Jurnal informasinya saya temukan disini.
Penemuan wedang uwuh warisan kerajaan mataram ini membuat saya kembali berpikir. Betapa kaya sumber alam Indonesia. Sampah pun bisa jadi minuman eksotis. Hanya sayang belum dimanfaatkan secara maksimal. Mudah2an tidak perlu sampai dicuri negara tetangga sampai rakyat Indonesia atau minimal seluruh orang Jawa sadar mereka punya warisan berharga. Wedang uwuh ini sungguh unik.
Jika dimasukan kedalam katolog sebagai warisan budaya mudah-mudahan anak cucu kelak masih bisa mengapresiasinya….
— Evi