Dalam bisnis florist kreativitas merupakan kebutuhan. Terutama dalam penanaman anggrek, hasil oleh pikir manusia ini telah melahirkan ribuan jenis bunga cantik ini. Tiap tahun ada saja jenis baru. Berasal dari hasil persilangan anggrek yang sudah ada dengan jenis yang baru ditemukan dari hutan diseluruh dunia. Satu alasan kuat mengapa para pecinta tanaman anggrek tak pernah kehilangan antusias dalam meggeluti hobbi cantik ini.
Dalam dunia bisnis juga seperti itu. Manusia menemukan banyak hal baru kemudian menggabungkan dengan ide lama. Lihat contohnya pada Starbucks Coffee. Itu adalah gabungan dari warung kopi, kebutuhan orang akan caffeine di mix dengan gaya hidup. Kepiawaian dalam memposisikan produk membuat menyeruput kopi di Starbuck tidak sekedar minum kopi. Pelanggan menemukan pengalaman mewah, moderen dan disetujui oleh masyarakat. Satu pengalaman yang tak bisa didapat di kedai kopi kampung.
Bisnis yang dilakukan Starbucks ini membuat kopi sekarang diterima secara luas. Orang sekarang juga menganggap bahwa kopi bersahabat dengan kesehatan. Coba saja search manfaat kopi. Bejibun artikel membahas dampak kopi yang menunjang kesehatan orang. Mulai dari anti oksidan sampai pencegahan sakit jantung.
Padahal di kampung saya dulu anak kecil dan wanita tidak dianjurkan minum kopi karena dikuatirkan akan bikin otak dodol alias bodoh. Kepercayaan seperti itu masih bertahan hingga sekarang. Mungkin ceritanya akan lain jika Howard Schult lahir di Minang ya?
Sop Buah. Foto : Minjem dari link disampingPernah mendengar Sop Buah? Saya dulu sempat pusing mendengar orang menyebut bahwa itu adalah sejenis minuman. Yang saya tahu sop itu menu untuk makan nasi yang terbuat dari sayuran dan daging. Setelah tahu bahwa sop buah tak kurang nama lain dari es campur saya geli, ternyata otak kanan yang memberi nama untuknya.
Kembali kepada kreativitas. Anda pasti sudah memperhatikan bahwa hal-hal yang saya sebutkan diatas berasal dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Ide Starbucks berasal dari kedai kopi, Sop Buah blending dari es campur dan sayur sop.
Memang begitulah ide-ide dari kepala kreatif. Mereka tidak meloncat keluar dari kegelapan. Ide baru merupakan gabungan dari beberapa hal yang sudah ada sebelumnya.
Namun ide merangkai Angrek Kalajengking dengan Dendrobium Queen, kedai kopi dengan Starbucks maupun Sop Buah bukan lah ide yang terlalu spektakuler. Improvisasi entitasnya tak terlalu jauh. Angrek dengan anggrek, kopi dengan kopi, buah dengan buah. Mereka masih dalam lingkaran kotak yang sama. Walau demikian sebuah bisnis sudah menggelinding dari sana.
Kalau dipikir tak sulit menemukan ide-ide bisnis baru. Yang diperlukan hanya kemauan untuk melakukan. Saya coba-coba membuat minuman dengan pemanis palm sugar. Jadilah beberapa ramuan herbal nikmat sebagai minuman penyegar. Satu diantaranya yang terdiri dari daun pandan, jahe dan kapulaga. Rasanya tentu saja enak. Lantas mengapa minuman ini tak kunjung menjadi entitas bisnis dari Diva Maju Bersama? Kuncinya ternyata tak hanya terletak pada kreativitas tapi juga kemauan untuk mengeksekusi.To create is always to do something new, kata Martin Luther. Dan saya belum siap to do untuk jualan minuman herbal 🙂
Kalau Anda?