Masakan ini sebetulnya bernama Ikan Pakang Balado. Tapi saya ngotot menyebutnya sebagai Rujak Ikan Pakang. Lah emang siapa yang bikin? Suka-suka yang masa dong mau dikasih nama apa. Jadi mari ikuti saya menikmati rujak ikan pakang 🙂
Tak asal memberi nama sebetulnya. Sebab cabe yang saya gunakan menggunakan buah gandaria muda. Tak hanya sebuah tapi banyak. Setelah itu diberi terasi, bawang merah dan garam. Untuk memberi rasa manis dengan meriah dituangi arenga gula aren cair. Rasanya asem-asem manis persis seperti rasa rujak. Jadi cocokan kalau diberi nama rujak ikan pakang?
Rujak ikan pakang ini variasi dari ikan asin pakang cabe merah. Asamnya biasanya saya gunakan jeruk nipis. Namun di kulkas sedang banyak buah gandaria (Bouea macrophylla Griffith), kepikiran saja meremukannya dalam ulekan cabe untuk ikan ini. Eh belakangan kepikiran juga menambahkan terasi agar rasanya beda. Oh ternyata rasa jauh lebih enak ketimbang menggunakan jeruk nipis.
Rasa asam gandaria hijau ini meresap jauh kedalam lembaran daging ikan yang tipis dan kering. Bahan kering biasanya membuat segala bumbu tertinggal di permukan, sukar meresap ke dalam daging ikannya. Namun dengan gandaria ternyata bisa tuh. Aau memang rasanya super asam yah, maka kesannya merasuk sampai ke dalam daging? Ah gak usah dipikirin
Selamat menikmati rujak ikan pakang 🙂
— Evi