Tahun 2011 sudah berlalu. Walau demikian saya anggap tulisan ini sebagai resolusi akhir tahun, catatan ulang tahun, semacam sebuah peta menuju masa depan. Yang sewaktu-waktu bisa ditengok ulang, melihat hasil dari niat yang dituliskan.
Iya, tak terasa tahu-tahu saya ulang tahun lagi pada tanggal 6 Januari kemarin. Dari sudut pandang positif, usia saya bertambah diikuti beberapa prestasi yang berhasil dikumpulkan sepanjang waktu tersebut. Dari sudut pandang negatif, jatah umur saya berkurang dan waktu kematian semakin dekat.
Namun apapun sudut pandang yang digunakan, ulang tahun bisa dilewatkan begitu saja. Menganggap sebagai hari tak berbeda dari hari biasa. Berjibaku dengan pekerjaan, tanggung jawab, dan menjalankan seluruh fungsi saya sebagai makhluk sosial.
Atau hari ulang tahun ini bisa digunakan sebagai titik acuan, pilihannya terserah pada kita.Saya lebih suka menggunakannya sebagai titik renung. Apa, siapa, akan bagaimana hidup selanjutnya, dan bagaimana mengisinya paling pas diawali setelah ulang tahun. Apa lagi bila masih dekat dengan hari sejuta umat, membuat resolusi akhir tahun. Dan ulang tahun harus dimaknai penting sebelum Allah menidurkan saya untuk selama-lamanya.
Baca juga : Resolusi 2019 Membaca Lebih Banyak Buku
Ulang Tahun, Resolusi Akhir Tahun, dan Peta Masa Depan
Tradisi yang lahir dari setiap akhir tahun ketika orang membuat resolusi atau rencana baru untuk hidup mereka. Berhubung ulang tahun saya masih dalam suasana tahun baru, Januari saya kira bulan paling sempurna untuk membuat rencana serupa. Maka saya perlu waktu 14 hari mematangkannya dalam kepala sampai akhirnya yakin bahwa itulah yang paling diinginkan jiwa saya dalam catatan ulang tahun kali ini.
Baca juga : Selamat tahun baru 2010
Medianya bukanlah buku yang hebat karena saya menuliskan hanya dalam bloknotes kerja. Buku kerja yang digunakan selama tahun 2012 ini. Agar layak disebut rencana hebat, peta menuju masa depan yang sempurna, saya membuatkan gambar-gambar kecil yang tak jelas bentuknya.
Personalisai Peta Menuju Masa Depan
Dalam buku resolusi akhir tahun itu, orang tak akan mengerti apa yang tengah saya ungkapkan. Namun untuk saya gambar itu membantu impian yang ada dalam rencana agar tampak lebih ril. Lagi pula saya memang tak pernah berencana agar orang lain memahami impian-impian saya. Apa lagi yang paling dalam. Itu milik saya secara eksklusif. Jadi cukup saya dan Tuhan yang tahu mengapa mereka harus ada.
Baca juga Proyek Gula Aren Organik Arenga
Diantara rencana tersebut adalah saya akan kembali ke buku. Facebook dan Twitter telah menyita begitu banyak waktu luang selama tahun 2011 sehingga saya cuma rajin beli buku namun tidak “sempat” membacanya. Penurunan frekwensi ini tampaknya juga menurunkan gelombang di otak. Saya perhatikan tulisan-tulisan saya di blog semakin dangkal.
Kegelisahan saya juga bahwa saat ini kurang bisa berpikir dalam kerangka perspektif. Padahal kelahiran blog ini awalnya ditujukan untuk kegiatan seperti itu. Saat ini saya hanya mampu bercerita tentang apa yang saya lihat dan kurang bisa memberi sudut pandang lebih bermakna terhadapnya.
Mudah-mudahan dengan resolusi akhir tahun kali ini, situasi bisa dibalik, kembali ke kebiasaan berkawan dengan buku.
Baca juga : Selamat Ulang Tahun ke 20, Dit
Akan Lebih Banyak Traveling
Sekarang anak-anak sudah besar. Mereka tak begitu membutuhkan kehadiran ibu selama 24 jam. Waktu luang yang mereka kembalikan ini dimanfaatkan suami untuk menemaninya kemana saja dalam melakukan perjalanan bisnis.
Pada catatan ulang tahun kali ini (tahun 2012), saya tandai dengan resolusi baru: Saya akan semakin banyak jalan-jalan. Yeay! Hore! Alhamdulillah.
Tampaknya ini bonus dari Allah. Ketekunan karena mau tinggal dirumah selama ini sekarang dibalas oleh kesempatan melihat dunia luar lebih luas. Rasanya inilah yang paling membahagiakan selama tahun 2012 ini. Disini saya akan punya semua kesempatan dalam mengasah kemampuan sosial dan spiritual. Sekali lagi alhamdulillah.
Bagaimana dengan dirimu temans, sudah membuat resolusi akhir tahun juga?
Salam,
— Evi