Orang kalau jualan strateginya macam-macam. Mulai dari menyusun strategi marketing canggih sampai norak gak ketulungan. Tadi dapat telepon dari kenalan lama. Kaget juga sih dari mana dia dapat nomor HP saya, kok tiba-tiba saja muncul dengan akrabnya. Eh belum habis dari keterkejutan dia sudah ngomongin bisnis.
Belum sempat tanya lebih lanjut dia sudah akan mengakhiri pembicaraan. Kayaknya sedang sibuk banget. Alah mak! Emang tadi siapa yang suru telepon inyong?
Itu membuat saya jadi mikir. Ngapain sih ni orang? Mau jualan kok gitu caranya?
Memang tak habis pikir terhadap strategi penjulan seperti ini. Bicara dalam bahasa samar dan tak memberi kesempatan bertanya kepada calon pelanggan, menurut saya gak ada bagusnya. Kok dia berangapan saya akan tertarik datang ke pertemuan tak jelas itu? Walau katanya itu peluang bisnis yang menguntungkan tapi untuk apa terlalu cepat menutup telepon? Bikin curiga!
Sebetulnya nomor itu sudah beberapa kali masuk ke ponsel. Saya abaikan karena merasa tak kenal. Karena kelewat sering masuk yah akhirnya tak angkat juga. Dari pada ditelepon terus kan mending cari tahu itu tentang apa?
Ohya tadi dia memberi sedikit clues. Ini tentang sharing yang akan membantu bisnis saya tumbuh lebih cepat. Namun antene di kepala muncul, bikin perut mules. Soalnya sudah kelewat sering melihat dan mendengar orang yang seolah bertindak untuk kepentingan dan keuntungan orang lain tapi bila digali tak lain hanya trik untuk menyembunyikan kepentingan sendiri. Kuno!
Tehnik marketing banyak sekali. Begitu pula tehnik sales. Gak perlu repot deh mempraktekan strategi dagang norak begini.
Wassalam,
— Evi
http://gulasemut.blogspot.com