Dilarang meludah di sembarang tempat. Saya memaklumi kalau pengumuman Dilarang Meludah Disembarang Tempat ini tertempel di terminal bus atau stasiun kereta api. Atau di tempat parkir di pasar. Tempat umum tersebut di datangi banyak orang dengan latar belakang sosial dan ekonomi beragam. Adalah kemustahilan menempelkan larangan karena kemungkinan tidak dibaca. Atau mungkin di anggap angin lalu. Gak korelasinya dengan perasaan yang tiba-tiba ingin meludah.
Baca juga:
- Pengumuman Pemenang Lomba Blog Peduli Pemanis Sehat
- Pengumuman Hasil GA Pertama Jurnal Evi Indrawanto
- Keindahan Masjid Agung Jawa Tengah
- Membangun Masyarakat Kepercayaan Tinggi
- Mengenang Dia yang Telah Pergi
- Tembak Burung itu dengan Buku
Pengumuman Dilarang Meludah di Sembarang Tempat di Gym
Tapi kalau tertempel di sebuah Gym itu membuat saya terbahak. Saya tahu persis bahwa member gym ini anggotanya datang dari kelas ekonomi menengah atas. Menurut saya kalangan ini mestinya sudah terdidik, tahu standar kebersihan, pasti akan malu kalau melakukan perbuatan jauh dari beradab ini. Mereka juga pasti tahu akibat buah ludah sembarangan.
Membacanya tertempel di dinding kaca gym, benaran, swear saya ngusap dada.
Untuk meyakinkan, supaya jangan salah intreprestasi, atau salah “ngatai” orang yanb bisa berujung dosa, saya mendatangi penjaga gym. Dengan sedikit, “ham-hem-hum” karena merasa tak enak, bertanya lah saya pada si mas pegawai gym.
” Hm, emang benaran ada yang meludah sembarangan di sini, Mas?”. Saya menunjuk ke lembaran kertas yand tertempel.
Si Masnya terbahak. Terus nyengir. Tampak benar wajahnya meremehkan, tapi bukan ke saya.
Mungkin juga dalam hati simasnya jawab gini, “Eh masa saya main2 dengan urusan ludah begini?!”.
Cerita si Mas Panjaga Gym
Maka berceritalah dia kalau sudah beberapa kali membersihkan bekas ludah dan bahkan ingus dari atas karpet alat treatmill.
Saya langsung ill feel. Mengingat suka tiduran di atas karpet pas lagi senam. Tak pernah terpikir sebelumnya kalau tempat semacam itu akan sangat kotor sekali. Karena berpikir bahwa debu dari sepatu secara berkala di vakum-cleaner
Tapi mau gimana lagi. Akhirnya cuma bisa berucap dalam hati< ” Busyet! My God! Bapak-bapak ganteng atau ibu-ibu keceh di sana tak makan bangku sekolahan kali ya?”
Sabar ya Mas. Penghasilan memang tak selalu berbanding lurus dengan pendidikan.
Nah di mana kamu pernah membaca pengumuman dilarang meludah di sembarang tempat, teman?
Salam,
— Evi
From WordPress Mobile