Cara Panen nira aren bisa dilakukan setelah pohon berusia 5 tahun, saat mereka mulai berbunga. Terutama untuk tanaman aren jenis tertentu, yang dirawat dengan baik. Tapi umumnya puncak produksi terbaik aren adalah ketika berumur 15-20 tahun. Pada tahap dan kondisi ini satu batang pohon bisa menghasilkan 10-15 liter nira perhari. Disadap dua kali yaitu pagi dan sore hari.
Baca juga Beda Gula Merah dan Gula Aren
Yang disebut panen disini adalah proses pengambilan getah dari tangkai bunga (mayang) jantan. Getah bening dan berisi kandungan nutri dan gula itu disebut nira. Cairan manis ini kemudian dimanfaatkan untuk membuat gula aren bubuk (gula semut) atau gula aren cair.
Secara tradisional nenek moyang kita juga sudah lama menikmati minuman alami ini yang disebut legen. Dibeberapa tempat di Indonesia hasil panen nira aren juga dibuat etanol.
Memulai Panen Nira Aren
Cara panen nira aren dimulai dari meninggur. Dengan menggunakan palu kayu dimulai lah mengetuk-ngetuk diselingi dengan mengoyang-goyang tangkai batang bunga. Tujuannya agar tangkai bunga lemas dan sel-sel yang membentuk jaringan aliran nira jadi pecah. Pekerjaan ini berulang selama kurang lebih satu bulan. Setelah siap yang ditandai aroma harum di sekitar tangkai bunga mulai diiris. Dari sana akan menetes cairan bening dan ditampung oleh seruas bambu yang disebut lodong.
Lodong yang ditaruh pagi berarti panen nira aren terjadi sore hari. Sementara yang ditaruh sore panen nira keesokan pagi.
Hasil panen nira yang baru turun dari pohon harus langsung di masak. Karena nira aren mudah basi, berubah jadi asam, minimal didihkan terlebih dahulu sebelum disimpan. Nira yang sudah mendidih dan disimpan ini bisa dimasak bersamaan dengan panen nira selanjutnya.
Salam,
— Evi Indrawanto
Arenga Palm Sugar https://wa.me/6281932418190