Hari Kartini di peringati setiap tanggal 21 April. Tahun 2012 ini rakyat Indonesia kembali memperingati hari kelahiran wanita bangsawan yang lahir di Jepara – Jawa Tengah ini. Kaum muda, umumnya wanita, akan pergi ke sekolah, kuliah atau ke tempat kerja dengan berbusana nasional Indonesia.
Berhubung jatuhnya Sabtu, mungkin tak banyak anak-anak yang datang ke sekolah berbaju nasional hari ini. Dua anak saya lelaki, bagi anak perempuan biasanya dilengkap konde, pupur, lipstick dan celak alis.
Entah mengapa saya yakin peringatan hari Kartini tak banyak berubah seperti tahun-tahun lalu. Masih lebih banyak dimaknai sebatas kebaya, konde dan keterampilan wanita. Padahal Kartini muncul ke permukaan karena percikan ide atas kesetaraan pendidikan antara lelaki dan perempuan.
Entah mengapa peringatan Hari Kartini bagi kaum Muda Indonesia lebih mengedepan serimonialnya ketimbang roh yang didengungkan oleh istri ke-3 Bupati Rembang ini.
Baca juga:
- Wanita-Wanita yang Terpinggirkan
- Pendidikan Perempuan yang Merubah Lelaki
- Ikut Keramaian Kartini Cilik
- Pelabuhan dan Pantai Kartini Jepara
Kartini Sebagai Pejuang Keseteraan Pendidikan Perempuan Dengan Lelaki
Kartini di dengungkan sebagai pejuang hak perempuan dalam akses pendidikan. Namun di Indonesia sekarang, saya pikir ide tersebut sudah ketinggalan jaman. Kita tak lagi mempersoalkan kesetaraan pendidikan antara lelaki dan perempuan. Dunia pendidikan di Indonesia aksesnya sudah lama tak lagi membedakan gender. Lelaki-pempuan bisa sekolah setinggi mereka mampu. Jadi masih relevankah kita memperingati Hari Kartini?
Selamat Hari Kartini Kaum Mudah Indonesia!
Baca juga:Â Menundukan Diri Sendiri
Jadi, mendengungkan kesetaraan dalam perolehan pendidikan antar gender mungkin sudah kuno. Namun kita tetap perlu mengenang Kartini sebagai pencetus perubahan dari struktur paling dasar : cara berpikir!
Tuntutan Kartini terhadap kemerdekaan perempuan sekarang seharusnya bertransformasi ke arah kemerdekaan akses pendidikan. Untuk semua orang. Dewasa dan anak-anak. lelaki dan perempuan. Karena sudah jadi rahasia umum bahwa saat ini belum semua anak-anak Indonesia bisa menikmati haknya untuk terdidik. Baik di sekolah formal maun informal.
Selamat Hari Kartini Kaum Mudah Indonesia. Bagaimana Dengan Anak-anak yang Terpinggirkan?
Mereka itu adalah anak-anak yang terpinggirkan oleh sistem pendidikan itu sendiri. Sekolah yang dibangun di tempat strategis jadi daya tolak bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Sekolah yang berbasis hukum ekonomi mementalkan anak-anak dari keluarga tak mampu. Sekolah yang memilih calon muridnya berdasarkan kemampuan akademik, rangking nilai dll. menutup peluang bagi anak-anak yang “dianggap” kurang cemerlang.
Ketika sistem pendidikan kehilangan roh tut wuri handayaninya seperti itu , kesanalah semangat Kartini harus memercik. Pendobrakannya dulu terhadap tembok feodalisme sekarang digunakan untuk meruntuhkan dinding egoisme, sikap tak peduli dan chauvinism dungu dari para stake holder sistem pendidikan .
Selamat hari Kartini kaum muda Indonesia. Apakah anak-anak, adik dan kerabat kalian ikut merayakan?