Saya menemukan kue kembang goyang, terpajang di stand teman yang jualan oleh-oleh Betawi. Walau dikemas sebagai oleh-oleh Betawi, kembang goyang dikenal oleh banyak suku-suku bangsa di Indonesia. Terutama suku-suku yang merunut pada nenek moyang orang Melayu, seperti Minangkabau suku saya.
Di mata saya, kembang goyang adalah kue keturunan (semua jenis kue tradisional kaleee..) Ibu dulu membuatnya untuk lebaran. Setelah bisa menghidupkan tungku sendiri saya pun menggantikan peran ibu.
Karena faktor melihat dan mengalami langsung itulah mengapa kami hanya perlu ilmu kira-kira dalam membuat kue kembang goyang. Lagi pula di kampung saya tak pernah melihat ibu-ibu mengukur bahan apapun yang akan dimasak. Hanya perlu ilmu kira-kira. Untuk membuat kembang goyang dari setengah kilo tepung beras, misalnya, berapa banyak santan atau telur yang digunakan cukup ditakar dalam hati. Walau begitu hasilnya selalu pas dan enak.
Kembang Goyang Kue Kenangan
Kue yang saya cicipi diatas walau enak tak berhasil menghadirkan kenangan. Standar rasa kembang goyang yang saya kenal tak terpenuhi. Mestinya gurih yang datang dari santan kelapa dan telur. Harus ada samar-samar rasa manis karena dibubuhi gula pasir. Ibu saya mengajari membuat kembang goyang dengan diberi sedikit bumbu spekoek (campuran ayu manis, pala, kapulaga, jahe dan vanili), tapi disini tak ada. Disamping itu harus renyah, sekali gigit langsung remuk di mulut. Setidaknya begitu lah rasa kembang goyang yang terekam oleh lidah saya.
Membuat Kue Kembang Goyang
Membuat kembang goyang sangat mudah. Sediakan sejumlah tepung beras yang masih baru (mutu tepung mempengaruhi kerenyahan kue). Letakan dalam baskom plastik. Perlahan tuangkan santan sambil diaduk sampai kekentalan tertentu. Jangan terlalu kental karena nanti kuenya keras. Tapi jangan pula terlalu encer sebab nanti tak bisa menempel pada cetakan. Tambahkan telur, spekoek, gula, dan sedikit garam.
Panaskan minyak beserta cetakan yang akan di gunakan. Setelah itu celupkan cetakan panas tersebut ke dalam adonan. Ingat jangan tenggelamkan seluruh permukaan cetakan dalam adonan nanti kuenya tak bisa lepas. Setelah tepung menempel sempurna masukan ke dalam penggorengan. Lepaskan kue dari cetakan dengan digoyang-goyang, tunggu sampai menguning baru angkat dan tiriskan.
Jadi nama kembang goyang itu datang dari proses pembuatannya, kawan 🙂 Bagaimana dengan dirimu, pernah makan kue ini?
@eviindrawanto