Kue Lapis Bermotif – Kreativitas gak ada matinya. Orang kreatif juga tak pernah habis. Saya yang menyukai kue lapis legit suatu hari surprise menemukan kue gurih dan lembut ini terhidang di meja. Perasaan dulu kue lapis seperti namanya, hanya berupa lapisan-lapisan tipis. Kalau dipotong tampak belang persegi panjang. Nah sekarang ada kemajuan. Bentuk dan motif lipatannya di tata sedemikian rupa. Kalau dipotong terlihat mozaik-mozaik cantik sepertimotif hiasan dinding. Persis seperti lantai arsitektur Islam jaman dulu.
Belakangan kreativitas dalam membuat kue lapir bermotif semakin semarak. Banyak sekali aneka motif baru yang muncul. Dari kue lapis motif songket, lapis tenun songket, maupun lapis batik. Emang bisnis kuliner itu adalah industri paling dinamis.
Belum pernah membuat kue lapis. Namun beberapa kali pernah melihat proses membuatnya. Kesabaran amat diperlukan tentu saja. Soalnya sepotong kue lapis dibuat selapis demi selapis. Jika lapisan tertaras sudah matang baru ditaruh adonan berikutnya, kemudian dipanggang lagi dengan oven panas dari atas. Proses itu berulang sampai ketinggian di kehendaki.
Baca juga Jambu Monyet si Kacang Mete
Untuk satu loyang pengerjaannya bisa berjam-jam. Karena itu lah tak pernah berniat membuatnya sendiri.
Paling enak menikmati makanan kue lapis sore hari. Bersama teman atau keluarga sambil minum teh atau kopi.Dulu waktu kecil saya memakanya dengan menyobek lapisan teratas sampai merambat ke bawah. Sekarang cukup memotong dengan sendok atau garpu, tak peduli bagaimana lapisan cantik tersebut berbentuk saat sampai di mulut.
Cara Membuat Kue Lapis Bermotif
Ini video cara membuat kue lapis bermotif. Ternyata lapis motif tak hanya terkenal di Indonesia. Di Malaysia juga sudah lama dipraktekan. Di sana disebut Kek Lapis Sarawak (Layers Cake)
Kreativitas bentuk makanan tak hanya di kue lapis bermotif. Coba perhatikan atau browsing internet, bagaimana cup cakes di dandani begitu cantik sampai gak tega makannya.
Begitu pula beragam cookies dan permen dibentuk dengan teliti layaknya benda seni. Saya yang kurang kreatif ini sering terplongo mengagumi spirit sang pembuatnya. Kok mau repot begitu sih? Lah, akhirnya akan jadi kotoran dan dibuang di toilet juga?
Bagaimana dengan dirimu temans? Suka kah pada lapis legit cantik ini?
Salam,
— Evi