Salah satu kesukaan saya saat menjelajah adalah memperhatikan jalan yang dilewati. Karena disana lah tersimpan segudang pengetahuan. Asyik saja dari tak tahu akhirnya tahu. Seperti pertemuan dengan sapu gelagah yang terbuat dari rumput gelagah. Sapunya sendiri sudah lama akrab dengan keseharian saya. Tapi terbuat dari bahan apa baru tahu ketika jalan ke Sukabumi, dari jemuran rumput gelagah di tepi jalan.
Rumput gelagah juga disebut rumput kans (Saccharum Sponteneum. L). Di beberapa tempat di Indonesia bernama glagah dan kaso. Tanaman rimpang menahun alias tak mengenal musim ini tingginya antara 1.5 – 3 meter. Asli Asia Selatan. Merupakan tanaman berkolonisasi (bergerombol), mudah tumbuh di dataran tinggi melalui akar rhizometeus yang merancap jauh kedalam tanah. Karena itu gelagah juga disebut sebagai tanaman invansif yang kalau dibiarkan bisa mengambil alih lahan pertanian.
Manfaat Rumput Glagah atau Gelagah
- Gelagah/glagah mengandung khasiat herbal. Selain dipakai untuk pengobatan, zat bioaktif saponin di dalamnya dimanfaatkan sebagai pemutih gigi.
-
Akarnya yang menancap dalam ke tanah dimanfaatkan sebagai pencegah erosi pada tanah berpasir. Jadi lahan kritis seperti tebing dan lereng sungai bisa dimanfaatkan untuk menanam rumput gelagah ini. Fungsinya jadi ganda : Menjaga lingkungan dan bisa dipanen sebagai sumber ekonomi.
Baca juga Romansa Kayu Apung: Driftwood
-
Rumput glagah adalah sumber makanan ternak yang murah.
-
Dan terakhir, bunga rumput ini dikeringkan dan jadikan sapu. Siapa kira ternyata sapu gelagah ini selain mengisi pasar dalam negeri juga telah di ekspor ke manca negara.
Setelah ditingkatkan tehnik pengikatan dan dicelup warna tektil sapu glagah sekarang tampak cantik. Mahkota sapunya mekar dengan baik yang tentunya meningkatkan kebersihan area yang disapunya.
Pernah memakai sapu rumah glagah temans?
Salam,