Saya paling gondok jika sedang punya masalah tahu-tahu dapat telepon dingin dari sales asuransi, kartu kredit dll. Apa lagi kalau pakai ngeyel. Misalnya dijawab sudah punya kartu kredit, lalu dikejar dengan pertanyaan dari bank mana, jenisnya apa dan limitnya berapa?
Tapi kalau mood sedang enak, everything is okey, bisnis lancar, telepon-telepon seperti itu tak begitu menggangu. Saya layani dengan sopan. Bahwa saya dan keluarga sudah punya asuransi. Bahwa gak minat berasuransi sambil nabung karena lebih menguntungkan beli reksadana sendiri kalau memang ada uangnya.
Baca juga : Melatih Perubahan Dalam Hidup
Pengalaman Sama Disikapi Berbeda
Mengapa begitu? Mengapa pengalaman yang sama saya sikapi berbeda?
Itu karena keadaan atau perilaku kita bergantung pada 2 hal: Reprentasi internal dan kondisi fisiologi.
Representasi internal meliputi: Cara kita mendengar, bagai mana kita mengatakan dan membayangkan sesuatu dalam benak.
Baca juga : Hidup Organik dan Perilaku Selaras
Kondisi fisiologi meliputi: ketegangan/relakasasi otot, makanan yang masuk ke tubuh, cara bernafas, postur, energi saraf dan fungsi bio kimia tubuh.
Representasi internal dan fisiologi bekerja secara cybernetic, maksudnya yang satu mempengaruhi yang lain secara otomatis.
Contohnya : Yang paling mengganggu para pengusaha berkembang seperti saya adalah soal cash flow. Bila satu atau beberapa pelanggan menunda pembayaran, otomatis kewajiban terhadap supplier juga akan tersendat. Kalau sudah begitu saling desak-desakan deh. Supplier mendesak agar tagihannya di bayar dan saya mendesak pelanggan saya agar juga membayar.
Baca juga : Mengarahkan Pikiran Untuk Pencapaian Pribadi
Kondisi seperti ini menegangkan, kadang sangat menguras energi. Kemudian dapat telepon yang menawarkan sesuatu yg tak dibutuhkan, sudah begitu maksa pula bicara berpanjang-panjang. Gimana gak sewot coba?
Begitupun bila tubuh sedang merasakan sakit dan kadar gula darah rendah, gangguan yang tak relevan dari luar akan memendekan sumbu emosi dan dengan mudah terjadi lah ledakan.
Faktor representasi internal dan fisiologi ini terus menerus berinteraksi untuk menciptakan suatu kondisi yang kemudian mempengaruhi perilaku kita sehari-hari.
Bagaimana cara mengarahkan perilaku sukses? Yuk diteruskan membaca sampai ke bawah
CARA MENGARAHKAN PERILAKU SUKSES
Ini kabar baiknya, kondisi perilaku manusia tak ada yang permanen. Setiap saat mereka bisa diarahkan dan dikendalikan untuk pemberdayaan diri.
Kuncinya hanyalah motivasi untuk berubah. Bisa dimulai dari mengangkat tingkat kesadaran bahwa representasi internal bukanlah kejadian yang sedang berlangsung di luar.
Baca juga : Pola Perilaku
Apa yang kita pikirkan, katakan pada diri sendiri dan dengar di dalam batin mengenai suatu kejadian, hanyalah penafsiran yang didapat lewat proses penyaringan dari berbagai hal. Saringan itu meliputi kepercayaan, sikap hidup dan nilai-nilai yang dianut.
Inilah alasan mengapa kita bisa begitu hebohnya mendapati kucing kesayangan mati ketimbang memikirkan anak-anak yang mati kelaparan di Somalia.
Menurut Anthony Robbins dalam buku Unlimited Power, kunci untuk cara mengarahkan perilaku sukses terletak pada manajemen ingatan.
Fokus hanya kepada segala hal yang efektif dalam kehidupan. Emosi2 negatif seperti depresi, frustrasi dan marah-marah bisa direprentasikan sebagai pemberdayaan. Lakukan melalui berbagai pertimbangan yang menggunakan akal sehat. Contohnya, kita bisa mempresentasikan ketidak beruntungan dalam hidup dengan menempatkan diri pada kondisi positif. Bahwa inilah momen yang tepat untuk transformasi diri, untuk berkembang.
MERUBAH REPRESENTASI INTERNAL KE ARAH PEMBERDAYAAN
Jika tiba-tiba saya disuruh berjalan diatas api dan si penyuruh mengatakan tidak berbahaya, sampai dia ayan saya tak akan percaya. Sebabnya karena representasi internal saya belum berubah. Saya masih melihat api sebagai materi panas yang akan membuat tubuh saya akan seperti kambing guling kalau berani main-main diatasnya.
Baca juga Pendidikan Perempuan yang Merubah Lelaki
Situasi akan berbeda jika representasi internal dirubah. Bila otak saya diberi stimuli bahwa berjalan diatas api sebagai sebuah kegembiraan layaknya orang menari bahkan orang lain yang pernah melakukannya akan bertepuk tangan di sekeliling menyemangati. Situasinya akan berbeda.
Apa lagi kemudian jika saya menggerakan tubuh penuh keyakinan berjalan melintasi api, sinyal-sinyal neurologis akan merubah representasi internal saya bahwa berjalan diatas api merupakan sesuatu yang mungkin. Dan saya akan berjalan di atas api.
Dalam kehidupan juga berlaku hukum yang sama. Jika representasi internal mengatakan kita bisa menghasilkan atau berbuat sesuatu, maka kita akan menangkap sinyal-sinyal sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaiannya.
Jadi begitulah teorinya. Pada akhirnya praktek dan latihanlah yang benar-benar akan merubah seseorang jadi seperti apa yang diinginkannya.
Cara mengarahkan perilaku sukses memang tak semudah menuliskan ini. Kita harus tabah, pantang menyerah, dan hanya melihat hasil akhir.
Bagaimana menurut temans? Apakah cara mengarahkan perilaku sukses ini sulit?