Nasihat Dale Carnegie – Akhir-akhir ini saya semakin sering pelupa. Sangat mengganggu sekaligus menggelisahkan. Maka Adit menyarankan agar kembali membaca buku-buku agak serius untuk melatih syaraf di otak. Cara itu sudah banyak terbukti memperlambat datangnya kepikunan.
Yah memang sudah lama saya tak membaca buku yang disebut “serius” oleh Adit. Soalnya makin kesini makin pusing berhadapan dengan pemikiran yang kompleks. Sudah begitu dalam hati mempertanyakan apa manfaatnya tahu lebih banyak dan menyeluruh? Maka lebih suka baca majalah atau artikel2 pendek saja di internet. Agar update saja.
Tapi setelah dipikir lagi, saya tak mau otak  saya terjun bebas ke jurang kepikunan. Sudah melihat beberapa contoh betapa sengsaranya setelah daya ingat berkurang dan bahkan hilang sama sekali. Dengan mata kepala sendiri jadi saksi bagaimana seorang ibu penderita dementia hilang dari pengawasan keluarga. Berbulan-bulan sampai akhirnya ditemukan di penampungan tuna wisma dan orang-orang terlantar.
Amit-amit saya tidak mau seperti itu!
Dengan penuh kesadaran mengikuti nasihat si sulung. Mulai lah mencari di rak kira-kira buku apa yang memenuhi syarat serius. Kebetulan disana ada beberapa buku nasihat Dale Carnegie dan kebetulan pula sudah bulukan semua. Jadi saya anggap saja itu buku serius 🙂
Baca juga : Ego yang Terluka
Memahami Sifat Dasar Kemanusiaan Kita
Tapi alasan asli memilih Dale Carnegie adalah bukunya berisi banyak nasihat yang ditulis dalam artikel-artikel pendek. Namun liputannya menyangkut berbagai hal dan dibahas agak dalam. Sudah begitu banyak aspek psikologinya, subjek yang saya suka sejak lama. Jadi sekalian deh mempertautkan  benang merah nasihat dari buku Dale Carnegie dengan tema blog jalan-jalan, motivasi dan transformasi diri.
Dalam salah satu artikel Carnegie membahas soal penjualan. Menurutnya seorang sales yang baik harus punya ilmu dasar tentang karakter manusia. Manusia itu adalah makhluk ternarsis di jagat raya. Mereka hanya tertarik pada diri sendiri, tidak tertarik kepada anda maupun orang lain.
Baca juga : Cara Mempengaruhi Orang
Membalik Skeptisme Jadi Postif
Jadi bila bermaksud meraih sukses tertentu dalam hidup seperti penjualan, prinsip tersebut harus dipegang erat-erat. Sukses tidaknya misi kita  tergantung pada seberapa pandai kita menyadari menyelami sifat dasar kemanusiaan tersebut.
Nah mantapkan nasihat Pak Dale Carnegie ini?
Jadi inti artikel ini adalah tentang memahami sifat dasar kemanusiaan? Baik lah!
Menjual merupakan ujung tombak sebuah usaha. Dan pekerjaan sejati para wirausahawan adalah menjual nilai tambah untuk mencari keuntungan ekonomi.
Dan ngomong soal keuntungan, orang akan bersikap skeptis bila itu cuma berpihak pada kita. Contoh paling dekat ya saya. Skeptis sejati terhadap sistem Multi Level Marketing (MLM). Tidak percaya kalau ada yang mengatakan bahwa saya bisa kaya tanpa bekejar ( pasive income) jika masuk ke dalam sistem mereka. Menurut pikiran saya, mereka tak mengatakan seluruhnya. Bahwa saya hanya akan sukses setelah membuat mereka sukses.
Sifat dasar kemanusiaan yang saya emban adalah, yang paling dasar dan dalam di setiap karakter manusia. “Apa untuk saya?”
Tapi lupakan MLM. Tak bisa dipungkiri banyak juga yang sukses  di bisnis itu. Nasihat Dale Carnegie Carnegie adalah sikap skeptis orang lain atas kepentingan kita bisa dibalik dengan merubah bahasa.
Jika teman bertanya “ Sirup gula aren itu enak gak sih?“ Saya boleh menjawab sampai berbusa bahwa Sirup gula aren itu enak. Kalau dimasukan ke dalam air kelapa terus ditambah jahe rasanya asyik gak ketulungan. Belum lagi khasiat yang dikandungnya. Bayangngin deh gula aren, air kelapa dan jahe…Gimanaaa gitu..
Terus kalian akan manggut-manggut. Namun dari jauh tak ada yang akan menyalahkan jika ada yang nnyeletuk :“ Namanya juga pedagang lah yoow!“
Nah, menurut nasihat Dale Carnegie sikap skeptis seperti itu bisa dihilangkan jika saya menghadirkan Indrawanti, pelanggan setia Arenga sirup gula aren aren.
Setiap bulan saya mendrop 1 kardus gula aren cair ke rumahnya. Dia memesannya bukan saja gula aren cair ini amat praktis digunakan tapi masih bisa digunakan oleh ibunya yang mengidap diabetes. Â Disamping dia juga sering membeli untuk diberikan sebagai oleh-oleh kepada kerabatnya.
Baca juga : Beda Gula Aren dan Gula Merah
Bicara Lewat Orang Ke-3
Maksudnya Carnegie  bicaralah lewat orang ketiga. Jangan jawab langsung pertanyaan pelanggan keuntungan menggunakan Arenga gula aren cair. Tapi kaitkan pada kisah pengguna setianya.
Intinya, serahkan pekerjaan mengenalkan Arenga gura aren cair kepada kerabat, tetangga, teman atau pelanggan. Tapi tentu saja tetap mengacu kepada fakta2 dan data-data. Kita tidak mau dicap sebagai pengusaha pendusta, bukan?
Begitu lah teman. Jika dari satu sisi kita bisa skeptis tapi di sisi lain akan ada cara untuk menepisnya.
Ternyata emang gak salah mengikuti nasihat si sulung, membaca buku agak berat. Dari nasihat Dale Carnegie ini saja, saya jadi sedikit paham ilmu komuniasi dalam marketing.
Jadi ada yang mau jadi juru bicara Arenga soal gula aren?
Salam,