Pagi itu saya akan menyeberang dari Pelabuhan Jepara menuju Karimunjawa. Menunggu kapal yang akan berangkat sekitar pukul 10.00 WIB. Sudah kenyang, sudah capek ngobrol dengan teman perjalanan, saya sudah dua kali bolak-balik ke Toilet.
Karena di Dermaga Pelabuhan Kartini Jepara tersedia beberapa toilet, pas masuk yang ke-2 kali saya membaca tulisan Tante Dewi Cari ABG seperti yang saya foto di atas. Tulisan yang membuat saya berpikir awalnya. Sayang semakin dipikirkan membuat saya semakin marah.
- Baca juga:
- Pelabuhan dan Pantai Kartini Jepara
- Toilet Berbayar di SPBU Pertamina
- Melihat Pembuatan Tenun Ikat Troso
Mengapa Tante Dewi Harus Cari ABG di Toilet Umum?
Tulisan itu membuat saya berprasangka buruk. Dan langsung menyumpah dalam hati. Karena yang terpikir saat itu adalah motif jelek di belakang tulisan itu. Bisa saja si Tante Dewi ABG untuk diorbitkan sebagai artis sinetron atau penyanyi. Bisa saja akan diberi pekerjaan menulis, content creator, misalnya?
Ah saya tidak sampai berpikir sebaik itu. Kalau benar maksudnya bertujuan baik, bukan kah sekarang banyak media yang bisa ia gunakan. Ada Facebook, Instagram, Twitter, Titok, dan banyak lagi. Mengapa harus mencarinya anak baru gede di dinding toilet pelabuhan?
Selesai dari toilet saya cerita kepada suami. Saya mengunngkapkan kecurigaan bahwa iklan di tembok toilet itu bemaksud buruk. Mungkin anak-anak yang dicari akan dijual kepada laki-laki hidung belang, dijadikan pemuas nafsu.
Baca juga:
- Perjalanan Menakjubkan Chengdu-Jiuzhaigou – Meliuk di Punggung Naga
- Woman In You Kiat Sukses Dewi Lestari
- Langit Biru di Karimunjawa
Suami saya yang santuy cuma tertawa dan mengatakan bahwa saya terlalu banyak baca korang kuning.
Tapi tetap saja saya tidak puas. Mengerutu sendiri. Bahkan ketika sudah saatnya naik ke kapal ke Karimunjawa, saya masih memikirkan tulisan di tembok toilet di Pelabuhan Kartini Jepara.
Kalau benar dugaan bahwa dia mencari anak-anak baru gede untuk dijadikan pelacur, terkutuklah dia dan semoga tercerabut semua berkatnya. Tapi kalau bukan semoga Allah memaafkan kenegatifan saya. Lagi pula bahasa yang digunakan sudah aneh gimana orang tak berprasangka buruk coba?
Tadi, dalam kemasgulan tak jelas, saya sirim tulisan itu dengan harapan akan terhapus. Namun sia-sia karena tampaknya ditulis dengan spidol anti luntur. Yah satu-satunya cara dengan memberi tahu pemilik kantin yang bejanji akan menindak lanjuti. Semoga saja tulisan itu telah dihapus sekarang.
Gimana tanggapanmu kawan kalau menemukan tulisan Tante Dewi Cari ABG seperti di atas?