Hobby Untuk Hari Tua | Kok tiba-tiba kepikiran menyiapkan hobby untuk hari tua? Gak sari-sarinya, kan? Maklum namanya juga saya. Tadi habis jalan-jalan ke blognya Mbak Prih dan bertemu artikel yang menginspirasi. Judulnya Pesona Renda. Mbak Prih bercerita tentang seorang ibu sepuh yang mengisi masa pensiunnya dengan merajut. Dari melihat foto yang dipajang, tangan terampil ibu itu telah menghasilkan berbagai karya seni rajut yang menggiurkan. Ada taplak meja, syal dll.
Saya dulu juga pernah merajut. Pernah membuat sapu tangan dan taplak meja. Dan saya pun pernah bercita-cita kalau nanti tua, ketika tak bisa jalan-jalan lagi, saya akan mengisi waktu dengan merajut.
Tapi tak terlalu lama menyadari bahwa batas kesabaran saya terlalu tipis. Takan tahan mengait-ngaitkan benang, membuat pola, mencari benang yang diperlukan lalu mengkombinasikan sampai tercipta hasul rajutan cantik seperi dalam foto. Dengan kata lain merajut kurang cocok bagi saya.
Habis gimana dong? Masa menganggur saja menunggu kematian?
Lalu anak sulung saya masuk ke dalam adegan. Menurut Pak calon dokter ini manusia yang tak punya hobby adalah manusia pemarah. Mereka riskan terhadap stress dan sering merasa tak bahagia. Di satu tahap dalam kehidupan waktu seperti di lipat. Timbul berbagai penyesalan, terutama yang ada kaitannya dengan hobbi yang mereka punya di masa muda tapi tidak dikembangkan gara-gara berbagai alasan.
Penjelasan itu membuat saya terenyuh. Mungkin bila tak tertarik merajut dari sekarang saya juga tak nyesal bila tiba saatnya duduk di kursi roda, tangan, jarum dan benang tak mau kompromi. Tapi anak itu tetap mendesak agar sejak sekarang saya menentukan apa hobby untuk hari tua nanti. ” Itu demi kesehatan mental mama lho “, Katanya.
Hikhikhik..Ini anak pasti sedang membalas kasam, pikir saya. Sejak kelas satu SMP dia sudah kami desak agar memilih jurusan di Universitas. Kami suruh dia membayangkan bidang apa yang paling membuat dia nyaman belajar, tak terbebani sebagai kewajiban . Itu kami lakukan agar tak mengulang pengalaman saya yang sudah lulus SMA pun bingung hendak kuliah dimana. Jadi deh sembarangan saja pilih jurusan. Pertimbangannya semata jurusan itu tak diminati orang lain. Konyol kan?
Jadi apa hobby untuk hari tua nanti?
Walau tak suka merajut tapi saya tak perlu seperti tamat SMA dulu, bingung menentuka jurusan kuliah. Sejak punya blog ini sebetulnya saya sudah merintis aktivitas hobby untuk hari tua. Kesukaan yang belum berubah sejak dulu adalah membaca. Kata orang kegiatan membaca adalah amunisi para penulis. Kalaupun ada perbedaan, dulu senang bacaan berat tapi sekarang sedikit tulisannya tapi banyak gambarnya. Seperti kanak-kanak.
“Hobby untuk hari tua mama adalah ngeblog” Ujar saya kepada si sulung yang disambut anggukan.
Alhamdulillah punya blog. Saya tak mau jadi orang tua pemarah. Saya tak mau tampak tak bahagia. Jadi menulis di blog tetap akan saya lakukan sampai jari-jari tak bisa lagi mengetuk keyboard komputer. Wish me luck 🙂
Sudah menyiapkan hobby untuk hari tua, Kawan?