Alhamdulillah sampai saat ini saya masih punya gairah hidup yang wajar. Walau terkadang mood turun naik tapi tidak mempengaruhi performance sebagai pemilik usaha, ibu rumah tangga, dan travel blogger. Menuliskan ini untuk meyakinkan diri kembali. Disamping ingin membantu pengunjung blog yang nyasar dengan dengan kata kunci Cara Menumbuhkan Gairah Hidup. Soalnya yakin dia takan bertemu artikel yang memadai.Dan syukur alhamdulillah jika juga bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Apa sih Gairah Hidup itu?
Pertama-tama mari pahami dulu apa itu gairah hidup. Menurut KBBI Gairah adalah keinginan, hasrat atau keberanian yang kuat. Sedang definisi Hidup yang saya ambil dalam kategori kata kerjanya adalah sesuatu yang masih ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya. Jadi kurang lebih Gairah Hidup bermakna hasrat yang besar untuk tetap eksis di dunia, bergerak dan bekerja dong ya?
Baca juga :
Idealnya karena telah ditiupkan roh oleh Allah, bernyawa dan dihidupkan, setiap manusia berterima kasih karena telah terpilih. Namun karena satu dan lain hal ada tak melihat bahkan lupa bahwa kehidupan yang diberikan kepadanya karena Allah percaya bahwa mereka sanggup menjadi kepanjangan tangan-Nya di dunia.
Alih-alih menumbukan antusiasme mereka memilih memadamkan semangat, bersikap pesimis, dan berhenti berusaha dari sesuatu yang seharusnya dikerjakan.
Berkurangnya Semangat Hidup Karena Tidak Bahagia
Dan kita adalah manusia biasa. Ada kalanya hidup menuntut terlalu banyak sementara kita tidak siap menghadapi. Ada kalanya kita “merasa ditinggalkan”. Entah oleh orang terdekat, rekan kerja maupun kawan sendiri.
Ada kalanya kita merasa tidak bahagia atau sedih karena lupa menghitung berkat ketika bangun setiap hari.
Sebaliknya, kita fokus pada hal-hal yang kurang, hal-hal yang melukai perasaan. Lalu kita percaya bahwa kebahagiaan kita semata-mata bergantung pada pencapaian tertentu. Misalnya kita merasa baru bisa bahagia jika seseorang mencintai seperti yang kita mau. Kita baru bisa bahagia jika kita memiliki jumlah uang atau harta tertentu.
Tak heran jika terus menerus bergumul di aura negatif seperti itu semua semangat hidup, gairah hidup yang kita perlukan untuk berprestasi akan lenyap semua.
Baca Juga :
Jadi apa yang harus dilakukan untuk menumbuhkan semangat menuntut ilmu?
Berikut Beberapa Cara Menumbuhkan Gairah Hidup.
1. Tentukan Pilihan
Manusia dilengkapi oleh kemampuan berpikir, membayangkan dan berimajinasi. Gunakan kemampuan ini untuk melihat lewat mata batin, kira-kira apa yang kita inginkan terjadi di masa depan.
Jauh di dalam jiwa tiap orang mempunyai cita-cita. Gali. Kalau perlu buat daftar pekerjaan-pekerjaan yang membuat kita terbebas dari rasa terpaksa saat mengerjakannya. Kewajiban dan tanggung jawab sering membuat orang tak bahagia. Tapi kalau pekerjaan tersebut merupakan panggilan jiwa, sekalipun berat kita akan suka rela mengerjakannya. Bahkan kita takan berhenti sekalipun orang lain meminta untuk berhenti. Cari dan temukan apa yang dapat membuatmu “menyala”!
2. Menciptakan Juga Cara Menumbuhkan Semangat Hidup
Motivator mengatakan bahwa cara terbaik dalam meramalkan masa depan adalah dengan menciptakannya. Pilihan sudah dibuat sekarang saatnya mewujudkan di tatar realita. Apakah menulis terasa lebih membebaskan dari kegiatan lain? Maka menulislah! Oh bagaimana dengan pekerjaan utama untuk mengasapi dapur? Saya tak mengatakan bahwa kita harus berhenti dari pekerjaan. Tapi tatkala kita membiarkan panggilan jiwa muncul ke permukaan maka jalan akan terbuka. Kita bisa menulis dimana saja, kapan saja, lewat media apa saja, tanpa membayakan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Yang jelas bertekat untuk berprestasi merupakan cara menumbuhkan gairah hidup. Antusiasme dan optimisme juga melahirkan tekat.Dan tekat menumbuhkan gairah hidup, mencitakan semangat kerja yang meluap-luap.
3. Bersahabat lah dengan Waktu
Keinginan berhasil dalam waktu singkat sering mematikan antusiasme. Seperti yang saya alami saat menulis fiksi. Kepentok satu halaman langsung berhenti. Kepentok lagi berhenti lagi. Masih mending kalau cuma berhenti. Jiwa kreatif dalam di dalam sana mengatakan bahwa fiksi bukan dunia saya, terlalu sukar untuk diteruskan. Akibatnya apa? Sebuah novel yang sudah sepuluh tahun belum juga selesai! Naskahnya sudah berpindah hardisc to hardisc yang kalau tidak salah sudah empat komputer.
Akhir-akhir ini saya lebih bijak. Sudah cukup memberi waktu pada ketergesaan. Sekarang lebih memahami bahwa segala sesuatu di alam semesta perlu waktu untuk berproses. Jadi mulai menggairahkan diri mengumpulkan kata demi kata. Sekarang sudah tak memikirkan ceritanya menarik atau tidak. Yang penting selesai dulu mengikuti cetak birunya.
Kelola Pikiran
Pikiran adalah tuan terbaik bagi hidup kita. Asal dikendalikan. Jika kita secara konsisten memusatkan perhatian pada kekurangan dalam hidup, pada apa yang tidak kita punya, itu akan menciptakan lingkaran mental yang sangat buruk. Terus-menerus merasa “tidak punya” atau “tidak terpenuhi” akan membunuh kita secara perlahan.
Ingat-ingat lah kata bijak ini:
“Apa yang Anda fokuskan bertumbuh, apa yang Anda pikirkan terus menerus akan membesar. Karena apa yang Anda pikirkan menentukan realitas Anda” ~ Robin Sharma
Jadi teman-teman, yuuk mulai kelola pikiran sejak sekarang. Walau terkadang sulit, berusaha keras lah melihat sisi positif dari setiap kejadian, salah satu cara ampuh mengembalikan semangat atau gairah hidup.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Menumbuhkan Semangat Belajar atau Menuntut Ilmu?
Di dunia kita yang cepat berubah, semangat untuk belajar tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sementara belajar dan rasa ingin tahu adalah kecenderungan alami untuk anak-anak. Namun ketika kita tumbuh dewasa bisa jadi semangat menuntut ilmu akan berkurang.
Namun, jika kita mengabaikan komitmen untuk terus belajar dan menuntut ilmu, kita akan mengalami stagnasi. Semangat untuk terus belajar itu memastikan bahwa kita tetap berada di garis depan pengetahuan dan praktik, memungkinkan kita memanfaatkan peluang, mendorong inovasi, dan mencapai pemenuhan dan tujuan.
Jadi Apa yang Harus Dilakukan?
1. Catat Apa yang Membuat Kamu Bahagia di Sekolah atau di Tempat Kerja
Terkadang ketika jenuh belajar datang melanda, yang diperlukan untuk menyegarkan pikiran, tubuh, dan jiwa. Cara adalah dengan memikirkan hal-hal yang baik. Jika merasa hari-hari berlangsung biasa-biasa saja, cobalah untuk mengingat semua hal manis yang membuat bahagia di sekolah. Bisa jadi orang tua yang sangat bijaksana atau baik hati, atau seorang atau beberapa teman yang mengatakan sesuatu yang sangat manis.
Kita semua memiliki teman yang bisa diandalkan untuk meminta nasihat, atau bahkan hanya gosip konyol. Letakan sesuatu yang menarik di meja. Banyak jenisnya dari foto seseorang yang membuat kamu bahagia sampai produk perawatan. Seperti losion beraroma mewah atau minyak esensial untuk membantu kita kembali ke jalur menyenangkan.
2.) Letakkan Semua Hal Dalam Perspektif
Rumput tetangga tidak selalu lebih hijau dari yang terlihat.
Yang benar adalah bahwa memang banyak orang enggan. Banyak orang tidak peduli dengan seluk-beluk kekuatan mereka; sebaliknya, mereka memilih untuk mencurahkan waktu dan energi mereka untuk menyelidiki kelemahan sendiri. Malah terkadang melihat kelebihan orang lain lalu membandingkan dengan diri sendiri dan merasa tak berarti.
Cara terbaik agar tetap semangat dalam belajar dan menuntut ilmu adalah fokus pada perbaikan diri. Harus diingat bahwa tida ada orang yang pandai dalam segala hal. Setiap orang memiliki kumpulan aset dan kewajibannya sendiri. Kalau bicara soal kelemahan, orang lain juga punya.
3.) Coba Sesuatu yang Baru
Kita mungkin sedang tidak bersemangat. Melihat tidak ada gunanya belajar. Namun mencoba hal baru ini dapat menginspirasi. Melakukan sesuatu yang baru adalah bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan kita untuk selalu menantang diri kita sendiri dengan cara-cara baru.
Begitu pun dalam belajar, kita bisa mencoba hal-hal baru. Bila terlalu jenuh belajar di rumah, coba pindahkan tempat belajarnya ke pantai, misalnya. Atau bila selama ini belum menguasai satu alat musik pun, saatnya belajar main gitar atau piano.
Pokoknya lakukan sesuatu yang baru. Itu akan memompa energi positif ke dalam hidup kita dan membuat buat bergairah.
4. Kalau Memungkinkan Atur Ulang Ruang Kelas
Manjakan diri dengan guru dan teman-teman dengan desain ulang kelas! Ah yang benar?!
Tapi yang namanya ide patut dicoba. Kamu bisa mengajak guru dan teman-teman berkolaborasi dengan pengaturan furnitur, warna, tempat duduk, dan banyak lagi! Merencana bersama-sama mengatur tema sangat seru lho
Kita dapat memetakan ruang kelas, membuat dekorasi, atau bahkan membuat “area” yang ditentukan untuk memajang karya teman-temang banggakan. Goyangan kecil ini dapat membuat perbedaan besar dalam keseluruhan suasana lingkungan belajar kita.
5.) Baca Tentang Idola Kamu
Bacalah buku, literatur, atau bahkan hanya pidato atau wawancara dari seorang yang kamu kagumi. Dia bisa saja seorang pendidik, pemimpin, entrepreneur, bahkan superstar yang bisa menginspirasi. Seperti mereka yang dulunya hidupnya kacau, atau bahkan malas belajar tapi sekarang begitu cemerlang. Jalan hidup mereka pasti banyak bisa diambil hikmahnya. Nyalakan kembali semangat belajar dengan cerita mereka, sebagai salah satu cara menumbuhkan gairah hidup.
6. Jangan Pernah Berhenti Menjadi Murid
“Pendidikan bukanlah mengisi ember, tetapi menyalakan api.” Kutipan ini boleh dipegang dan dibawa kemanapun kita pergi. Karena ketika memutuskan menjadi murid seumur hidup, obor itu akan selalu menyala.
Karena tujuan dari pendidikan bukanlah untuk menambah apapun dari luar atau mengeluarkan gelar yang memungkinkan seorang siswa untuk mencari nafkah. Selain hasil eksternal tersebut, tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan semangat kemanusiaan dan kebajikan sehingga kita tumbuh menjadi tidak hanya warga dunia yang bertanggung jawab tetapi juga cahaya terkemuka yang menerangi kemanusiaan di sekitar kita.
Terakhir: Bertekat berprestasi dapat menumbuhkan semangat hidup, semangat belajar menuntut ilmu, semangat kerja, dan bahagia.
Apa pekerjaan yang bisa menumbuhkan gairah mu teman?