Taman Wisata Guci Tegal – Mandi Air Panas di Kaki Gunung Slamet – Ziarah Guci
Sudah mau lebaran lagi 🙂 Teman sudah punya rencana liburan ke mana? Bagaimana kalau wisata alam? Dan bagaimana kalau kali ini kita jalan-jalan ke Tegal? Misalnya pergi wisata ziarah Guci. Ya dari sekian ribu destinasi wisata yang dimiliki Pulau Jawa salah satunya adalah Taman Wisata Guci yang terletak di Tegal – Jawa Tengah.
Karena sudah sangat terkenal tentu saja Taman Wisata Guci ramai sangat oleh pengunjung. Jangan kan libur lebaran, hari libur biasa saja wisatawan berduyun-duyun datang ke sini. Saran saya jika Sahabat Traveler JEI tidak menyukai suasana crowded dan berakhir dengan bad mood mending hindari peak season.
Baca juga cerita ziarah di Goa Safarwadi Pamijahan
Dimaklumi ramai. Karena Guci bukan sekedar kawasan alam yang punya air terjun dengan puluhan pancuran air panas. Air yang mengalir dari perut Gunung Slamet ini juga dikaitkan dengan syiar Islam di Jawa Tengah.
Itulah mengapa pengunjungnya beragam. Selain wisatawan umum ada pula wisatawan rohani. Biasanya usai ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon mereka juga datang ke sini. Ada kepercayaan bahwa dengan mandi dan berendam di Pancuran Air Panas Guci berkah ziarah semakin berlimpah.
Wisata Ziarah Guci Dan Asal-Usulnya
Mengapa tempat ini juga dijadikan sebagai wisata ziarah Guci? Karena sejarahnya. Juga ada mitos mengenai nama Guci sendiri. Berasal dari aktivitas seorang wali dari jajaran Walisongo saat menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah.
Ketika bertugas di tempat ini seorang dibekali air yang ditempatkan di dalam sebuah guci atau poci. Air dalam guci tersebut dipercaya masyarakat memiliki banyak khasiat. Maka berbondong-bondong lah mereka memintanya kepada sang wali.
Karena permintaan begitu banyak sementara jumlah air terbatas maka Sang Wali meminta kepada Allah agar didatangkan air lebih banyak lagi. Maka ia menancapkan sebatang tongkat ke tanah. Saat tongkatnya dicabut, keajaiban terjadi. Dari lubang bekas tongkat ditancapkan mengalir deras air panas.
Terlepat dari mitos wisata Guci, air panas itu tetap mengalir sampai sekarang. Dimanfaatkan masyarakat dan wisatawan jadi tempat pemandian. Dan nama Guci tetap dipakai sampai sekarang untuk menamai tempat tersebut.
Baca juga : Wat Pho Patung Buddha Tidur di Bangkok dan Terbesar di Thailand
Kegiatan di Taman Wisata Guci Tegal
Sight seeing sambil menikmati udara sejuk pegunungan merupakan kegiatan umum di tempat Wisata Guci Tegal. Tapi mumpung berada di kawasan yang banyak mata air panasnya mengapa tidak ikutan berendam di sumur tujuh, sumur tiga belas atau sumur lima? Orang lain mungkin mencari berkah, berdoa agar penyakitnya diangkat, atau ingin awet muda. Tapi kita bisa juga hanya sekedar berandam menikmati pijatan air hangat tanpa bau belerang. Sungguh sensasi segar pada kulit merasuk ke dalam sukma.
Baca juga Taman Negara Bako National Park Kuching
Mengeksplorasi kawasan Taman Wisata Guci bisa juga di lakukan dengan berkuda. Bagi yang belum mahir tak usah kuatir sebab akan dipandu pemiliknya. Yang sedikit saya sayangkan hanyalah para pemilik kuda ini kurang dibekali pengetahuan pemanduan. Jadi saat menuntun kita turun naik menyusuri kontur Guci cuma kesunyian yang terjadi. Kalau saja mereka bisa bercerita sejarah atau mitos seperti mengapa tempat itu dinamakan Guci tentu tambah menarik.
Memetik strawberry dari kebun termasuk salah satu kegiatan menarik di Taman Wisata Guci. Pergi saja cari info ke warung-warung yang terletak di sekitar tempat parkir. Saya lupa mencatat berapa biayanya tapi dari sana kita akan diantar dengan mobil pick up terbuka menuju lokasi.
Baca juga Perbincangan di Taman Sang Nabi
Teman saya membawa pulang beberapa kilo strawberry dengan perasaan riang. Maklum dia berhasil panen buah strawberry merah ranum dan montok-montok. Saya langsung tergoda hendak menjadikan cemilan sore. Namun karena kadung paranoid dengan perkebunan berpupuk kimia, strawberry cantik itu cuma saya pandangi dengan jakun turun-naik.
Tempat Penginapan Taman Wisata Guci
Menikmati Taman Wisata Guci Tegal malam hari layak dicoba. Akan membawa  pengalaman manis bersama orang-orang tercinta atau teman-teman. Pergilah ke warung dan pesan  wedang jahe, kopi atau sate kelinci. Dinginnya udara malam tidak akan begitu terasa.
Untuk yang bermalam tersedia hotel kelas melati dan rumah penduduk yang dialih fungsikan sebagai home stay.Maaf saya tidak mencatat rate mereka 🙂
Oleh-Oleh Wisata Guci Tegal
Jalan-jalan tanpa oleh-oleh tidak seru. Seperti halnya berwisata di Puncak – Cisarua, Taman Wisata Guci juga menjual hasil perkebunan masyarakat setempat. Ada sayuran seperti wortel dan tomat. Ada buah seperti manggis dan alpukat.
Sementara yang jadi ciri khas oleh-oleh Guci adalah manisan buah. Namun saya ngeri melihat warna-warni mereka yang terlalu cantik. Jadi tidak merekomendasi kawan-kawan membelinya. Saya pikir pemda Tegal atau yang berkepentingan dalam pengembangan kawasan ini harus memberi perhatian lebih seksama.
Jangan sampai makanan yang dijual membayakan kesehatan pengunjung.
Baca juga Pasar Inpres Larantuka
Akses Menuju Taman Wisata Guci Tegal
Akses ke Taman Wisata Guci Tegal termasuk mudah. Jaraknya sekitar  30 km dari kota Slawi atau kurang lebih  40 km dari kota Tegal. Bergerak lah ke arah selatan. Bila tidak macet  waktu tempuh sekitar 1,5 jam dengan bus atau angkot. Karena jalannya sudah bagis kita bisa menggunakan motor,  kendaraan pribadi roda empat atau umum.
Dari kota Tegal ambil jurusan menuju Purwokerto. Setelah melewati kota Slawi akan tiba di daerah Kecamatan Lebaksiu. Sampai di pertigaan perhatikan penunjuk jalan ke arah Guci (Yomani atau Yamansari-Lebaksiu). Ambil belokan ke kiri ke arah Guci. Dan akhirnya setelah kurang lebih 25 km dari pertigaan kita akan melewati kecamatan Bumi Jawa dan Desa Tuwel sebelum tiba di Guci.
Akses menuju Taman Wisata Guci dapat juga dilalui lewat kota Pemalang. Ambil rute arah jurusan Purbalingga. Sesampai di pertigaan Moga terdepat belokan ke kanan ke arah Guci.
Ayuk kita liburan ke Taman Wisata Guci Tegal 🙂
@eviindrawanto