Pesona Uang – Dan Ketertikatan Kita Kepadanya.
Suatu hari saat berada di belakang truk besar saya membaca tulisan ini: ada uang abang sayang, tidak ada uang abang ditendang. Para seniman pengukir badan truk memang punya cara sendiri mengekspresikan perasaan terhadap dunia. Banyak sekali yang membuat tertawa saat dibaca. Seperti “Kutunggu jandamu, 2 anak cukup, 2 istri bangkrut, Cinta abang untuk Eneng seorang..”. Biasanya juga disertai berbagai gambar perempuan berpose seronok.
Balik ke pesona uang. Tulisan di belakang truk tadi ditujukan untuk perempuan, tak selalu benar namun mungkin ada benarnya. Di jaman serba matre begini bagi sebagian wanita tak terhindarkan bahwa cinta itu ada korelasinya dengan uang. Sikap pragmatisnya adalah : Emang sukar bersayang-sayang dalam kondisi kekurangan uang? Emang cinta bisa dimakan? Eh mati juga butuh uang..dll.
Peradaban Ekonomi Uang.
Ilmu ekonomi tradisional (sistem barter) mendefinikan uang sebagai alat tukar. Jadi bisa berupa benda apa saja, tak selalu kertas atau logam seperti yang dikenal sekarang. Asal terjadi kesepakatan bahwa suatu benda syah dijadikan alat tukar barang atau jasa, maka benda itu disebut uang.Roti, kambing, bahkan kerang-kerangan pernah digunakan sebagai uang. Contohnya 1 liter susu bisa ditukar dengan 5 potong roti.
Benda ini pernah berfungsi sebagai uang. janeresture.comDalam ilmu ekonomi moderen dimana sistem keuangan sudah berlaku, definisi tentang uang lebih kompleks. Uang tak sekedar alat pembayaran. Uang juga mewakili nilai dan tingkat kekayaan seseoran selain sebagai alat pembayaran utang. Bahkan ada yang bercanda mengatakan bahwa uang juga berfungsi sebagai alat penunda pembayaran.
Tak masalah bagaimana tingginya pesona uang, sejatinya fungsinya cuma tiga: alat tukar, satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Pesona Uang Moderen Sebagai Alat Tukar
Sebagai alat tukar atau medium of exchange, uang modern mempermudah kegiatan pertukaran. Bayangkan repotnya bila yang dibutuhkan sehelai baju tapi harus menghela segoni gula semut ke pasar? Terjadi pula ketidak singkronan. Baju yang dibutuhkan cuma katun sederhana yang nilainya tak lebih dari Rp. 100.000,- sementara segoni gula semut bernilai 4 kali lipatnya. Atau si penjual baju tidak membutuhkan gula semut melainkan beras. Yah ekonomi barter memang merepotkan
Pesona Uang Sebagai Satuan Hitung
Fungsi uang selanjutnya sebagai satuan hitung (unit of account). Ia digunakan sebagai penunjuk nilai atas berbagai barang/jasa yang diperjual belikan. Menunjukkan besarnya kekayaan, menghitung besar kecilnya utang, dan alat penunjuk harga atau satuan hitung.
Pesona Uang Sebagai Penyimpan Nilai
Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika saya menerima pembayaran atas gula semut, maka uang tersebut bisa disimpan untuk membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Uang yang Tak Mempunyai Jati Diri.
Satu lagi pesona uang adalah ia tidak mempunyai jati diri. Tidak punya silsilah dan keterikatan dengan penggunanya. Ketika orang punya seratus ribu di dompet dan menggunakan dalam pertukaran, secara absolute uang akan terlepas ikatannya dari kita sebagai pemilik terdahulu.
Maksudnya coba periksa uang yang berada dalam dompet atau bank account teman-teman sekalian. Selain tahu sumbernya dari mana apakah diketahui dulu pemiliknya siapa? Tidak! Uang yang telah atau dibelanjakan atau diberikan tidak menyisakan jati diri si pemiliknya terdahulu.
Uang Sebagai Pengubah Nilai
Uang juga berlaku sebagai faktor perubah nilai . Merubah nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Saya pernah terkesima pada nilai yangditawarkan seorang kolektor pada lukisan Afandi yang tergantung di tembok rumah salah seorang kerabat saya. Hampir 1 M rupiah. Sampai bengong, coretan awut-awutan yang diberi judul sebagai Teratai oleh pelukisnya ditawar IM dan pemiliknya belum mau melepas karena beranggapan nilainya lebih dari itu.
Grazy kan?!
@eviindrawanto
Sumber : Wikipedia