Saya pikir semua orang tua sama perasaannya bahwa pusat kekuatiran mereka adalah anak-anak. Tidak satu dua masalah yang membuat energi terkuras karena kekuatiran itu. Waktu kecil kuatir dan berusaha agar anak-anak tak jatuh sakit. Bagaimana cara terbaik mendidik agar mereka tumbuh sesuai harapan. Berusaha sekuat tenaga agar mereka terhindar dari marabahaya. Masih banyak lagi.
Pokoknya macam-macam lah kekuatirannya, dari yang remeh temeh sampai yang serius. Terkadang saya sampai bertanya pada diri sendiri, apakah perasaan ini wajar? Apakah saya tidak berlebihan?
Baca juga:
- SURAT CINTA UNTUK ADIT
- Menjawab Pertanyaan Valdi
- Suka Duka Beranak Remaja
- Ungkapan Cinta Anak Berbudi
Di dunia ini sudah milyaran orang punya anak. Sejak Nabi Adam. Toh mereka baik-baik saja. Memang ada anak yang tumbuh di luar koridor harapan. Namun juga tak sedikit yang membanggakan.
So what, mengapa saya harus seperti ini?
Dan dua anak lelaki diatas, yang selalu rukun terutama kalau sedang membicarakan gadget, terkadang berselisih untuk hal-hal yang tidak perlu. Misalnya giliran siapa yang harus cuci mobil, barang siapa ditaruh sembarangan di meja atau tempat tidur siapa, kenapa engkau berpendapat demikian sementara menurutku itu salah, dan bermacam lainnya. Dan saya emak yang lebay ini kuatir pula untuk pertengkaran remeh seperti itu. Pengennya mereka selalu rukun dan seiya sekata dalam segala hal.
Apa sih yang Lebih Indah dari Persaudaraan Kalau tidak Melihat Kakak-Adik Rukun Selamanya?
Padahal kalau saya menggunakan otak dengan baik, mestinya bisa berpikir bahwa perselisihan di rumah itu bisa digunakan sebagai latihan berkehidupan sosial yang lebih luas. Bahwa tidak semua orang sejalan dengan kita, setuju dengan apa yang kita katakan, atau mendukung apa yang kita kerjakan.
Berselisih dengan saudara adalah proses take and give yang pada suatu titik nanti akan terjadi keseimbangan yang disebut kompromi. Kakak-adik semoga rukun selamanya, bukan berarti mengekang emosi anak agar tak berselisih paham dengan saudarannya.
Ya sekarang tahu tapi tetap saja berdoa agar mereka tetap rukun selamanya 🙂
@eviindrawanto
Yang bekerja lebih baik akan jadi yang terbaik