aKalau lah ada kosa kata yang melekat hebat dalam ingatan saya, salah satunya adalah gula aren. Saking terbiasanya, tulisan kecil di tepi jalan saja dapat terlihat bahkan pada saat mobil sedang melaju. “Berhenti…Berhenti…” kata saya pada Pak Supir. “Mau coba es durian gula aren asli, gak?”. Pak suami yang setali tiga uang dengan istrinya langsung ngerem.
Sore itu jalan raya Cikupa Tangerang tak seramai biasanya, maklum masih suasana liburan lebaran. Maka dengan atret sedikit mobil bisa belok kiri menuju ruko yang memajang tulisan ” Es Durian Gula Aren Asli” tadi.
Yang membuat saya ingin berhenti memang faktor gula arennya. Memenuhi rasa ingin tahu, apa pula rasanya es durian dinikmati dengan gula aren? Kalau sirup gula aren sih sudah biasa karena salah satu produk Arenga. Disamping itu sering sih menikmati es durian tapi dengan gula aren ya baru kali itu.
Variasi Menu dari Durian
Sebetulnya produk utama dari ruko yang dituju adalah menjual buah durian. Mungkin untuk menarik lebih banyak pengunjung atau sebagai salah satu strategi menjual durian, varian minuman ditambahkan. Apa lagi buah yang sudah terlalu masak, tak begitu sedap lagi dinikmati karena terlalu banyak alkoholnya. Maka dibuat lah minuman yang memikat saya tadi.
Dan strategi varian produk itu kelihatannya berhasil. Saat kami masuk cuma sedikit kursi yang kosong.
Es durian yang ditawarkan terdiri dari berbagai varian. Dimulai dari durian, es batu dan kinca gula aren saja sebagai campuran dasar dan harganya paling murah. Meningkat lagi campuran dasar ditambah serutan kelapa muda. Dan terakhir, campuran dasar, serutan kelapa lalu ketan hitam. Agar memahami seluruh kontennya saya pesan yang nomor 3 dan memang tidak mengecewakan. Pantasan banyak anak muda hangout di sana. Dan setidaknya sekali lagi ini membuktikan teori saya bahwa pemakaian gula aren itu tergantung level kreativias alias tak terbatas. #promote mode off :).
Pernah mencoba es durian gula aren asli, kawan?