Pantai Karang Hawu namanya berasal dari formasi batu karang di tempat itu. Bentuknya berjejer seperti tungku dapur yang dalam bahasa Sunda disebut hawu. Letaknya tak jauh dari Pantai Citepus di mulut Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi, Jawa Barat. – Mitos Pantai Karang Hawu-
Matahari sedang terik-teriknya saat kami melintas jalan raya Cisolok-Pelabuhan Ratu. Di sisi kanan membentang Pantai Karang Hawu.
Jika jalanan lancar Serpong akan bisa ditempuh dalam waktu 3 jam lagi. Tapi Sukabumi -Jakarta sudah lama terkenal sebagai jalur macet, jembatan rusak tanpa solusi, mana bisa berharap sampai di rumah tepat waktu. Waktu itu pukul 2 siang dan memperkirakan bakal sampai di rumah menjelang malam. Bayangan kelabu seperti itu membuat pemandangan pantai di sebelah jadi lebih cantik.
Coba saja! Ada laut biru yang berkilat di bawah tempaan cahaya. Ada ombak yang sesekali menyapu pasir kecoklatan lalu pecah di pantai dengan buih lembutnya. Sementara angin dengan manja menyentuh ujung dedaunan kelapa kemudian berakhir senyap di bentang samudera.
Baca juga Hotel Nyi Roro Kidul di Pelabuhan Ratu
Ada warung yang memajang buah kelapa muda. Tak hanya satu warung tapi banyak warung. Ada perut yang kembali minta diisi dan tenggorakan kering pula. Lalu siapa yang tak tergoda berhenti sejenak dari perjalanan panjang ini dan ikut menikmati siang Pantai Karang yang sarat juga cerita mistis ini?
” Mau makan apa?” Tanya suami saat saya mengusulkan berhenti.
“Makan apa saja. Yang penting bisa meluruskan pinggang dan menikmati udara pantai. Pegal dari pagi duduk di mobil.” Jawab saya. Maka melipir lah sang supir ke tepi.
Walau saat itu hari kerja, rupanya Karang Hawu tidak serta merta ditinggalkan. Terbukti dari jejeran mobil dan motor di tempat parkir. Begitu pun ada kerumunan orang di tepi laut dan warung-warung.
Ini memberi gambaran bahwa pantai yang sering dikaitkan dengan cerita mitos Nyi Roro Kidul tepat juga ditasbihkan sebagai tempat tujuan wisata Sukabumi sepanjang waktu.
Wisata Kuliner Seafood Karang Hantu
Spot pertama yang kami datangi tentu saja tempat makan. Kebetulan tak jauh dari area parkir terlihat warung seafood. Cocok. Mengingat lokasinya di tepi laut ditambah fakta kami penggemar hidangan laut akut itu seperti botol ketemu tutup.
Duduk di warung merasa termanjakan. Menikmati tangkapan ikan segar dekat dari sumbernya Samudera Hindia. Tak jauh Pantai Karang Hawu berdiri Tempat Pelelangan ikan Pelabuhan Ratu. Ikan-ikan yang dijual di rumah makan sini tak begitu panjang perjalanannya sampai naik ke meja makan.
Baca seluruh Catatan Perjalanan Evi Indrawanto di sini
Sekalipun menunya jarang beranjak dari ikan bakar dan cumi saus padang tetap saja makanan laut lebih reasonable bagi kami. Hanya saja akhir-akhir ini cumi agak dijauhi mengingat kandungan kolesterolnya.
Yang tersisa sekarang cuma ikan dengan pilihan goreng atau bakar. Ya sudah lah …
Tamu Tak Diundang
Usai makan kami beranjak ke tepi laut. Memilih sebuah warung es kelapa muda untuk bernawung di bawah terpal birunya. Bangku kayu yang sudah tua dimakan usia itu rasanya cocok sebagai tempat melamun menunggu makanan turun. Sambil menyeruput air kelapa hijau baru saya menyadari bahwa sejak tadi diawasi bapak berpakaian compang-camping, bertubuh hitam legam dan kotor. Rambutnya bergulung entah berapa bulan tak keramas.
Secara insting saya merapat ke suami namun mata kami sudah terlanjur beradu pandang. Belum lagi degub jantung saya normal kembali tahu-tahu bapak itu sudah berdiri di depan kami. Dia mengulurkan cangkir plastik bekas minuman mineral dan minta dibelikan kopi. Juga meminta rokok. Namun karena suami tak merokok kami hanya membelikan kopi dan mie rebus instan yang juga dijual di warung itu. Tak lama setelah pesanannya selesai bapak itu beringsut menjauh. Tak berucap terima kasih namun menunduk seperti orang Jepang memberi salam.
Saat meminta tadi bahasa Bapak itu sopan yang menandakan ia bukan lah sesorang yang tadi saya curigai sebagai seseorang yang tergangu pikirannya. Memandangi punggungnya yang menjauh jadi ingat pada Mulyadi, teman sebaya yang kini entah dimana. Kawan main saya itu masih dalam kondisi stress berat saat meninggalkan tempat perawatannya di tahun 1997. Keluarganya sudah mencari kemana-mana, melibatkan polisi dan orang pintar, namun ia tetap saja lenyap seperti ditelan bumi. Bahkan sampai sang ibu meninggal dunia tahun 2009, nama Mulyadi adalah kata terakhir yang meluncur dari mulutnya.
Seperti Mulyadi, mungkin Bapak itu hanya salah satu dari sekian ratus ribu rakyat Indonesia yang kurang beruntung, tersisih karena kurang hadirnya negara sebagai pangayom. Menyadari ini akhirnya saya memaki diri sendiri. Tapi tetap saja lega sudah lepas dari pengawasan matanya yang misterius.
Mitos Pantai Karang Hawu
Dalam salah satu pos Travel Blog Evi Indrawanto saya menulis tentang Jalan-Jalan ke Petilasan Nyi Roro Kidul.
Lokasi petilasan Ratu Kidul memang terletak di sekitar pantai ini. Maka cerita mitos juga kencang di sini.
Ceritanya suatu ketika Nyai Roro Kidul yang dipercaya sebagai putri Prabu Siliwangi mencemburkan diri ke laut dari sebuah tebing. Ia frustasi oleh penyakit kulit yang diderita. Penyakit sang putri memang sembuh, tapi ia harus harus tinggal di laut tempat menceburkan diri. Sejak itu ia tak kembali ke bumi.
Sang putri itulah yang disebut Nyai Roro Kidul, penguasa laut selatan. Masyarakat pantai selatan khususnya Pelabuhan Ratu, percaya bahwa ia adalah seorang ratu cantik bagai bidadari.
Secara keseluruhan Pantai Karang Hawu bisa disebut indah. Walau ombaknya cukup kencang namun mulut pantai yang melandai lebar dengan pasir lembut aman bagi para wisatawan. Sayangnya sampah bertebaran dan tembok di coret di sana-sini. Bahkan di dekat ikon pantai coretan belum berakhir yang amat tak sedap untuk dilihat. Entah kapan muncul kesadaran, entah pengunjung, wisatawan atau pejalan bahwa kawasan itu adalah asset negara yang jadi milik kita bersama.
Harga Tiket Masuk dan Alamat Pantai Karang Hawu
Harga tiket masuk ke area wisata Pantai Karang Hawu Rp.5.000/Orang.
Pantai Karang Hawu ini terletak di bagian paling Selatan Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat. Sepanjang garis pantai bertalian dengan Pantai Pelabuhan Ratu, Pantai Cibangban, Pantai Cimaja dan Pantai Citepus. Jalan ke tempat ini sudah bagus. Mudah di datangi baik dari Jakarta, Bandung atau wilayah Sukabumi sendirj. Begitu pun tak sulit mencari alamat detail Pantai Karang Hawu. Buka Google Maps. Ia terletak di Kecamatan Cisolok tepatnya di Desa Cekakak atau berjarak sekitar 73 km dari pusat kota Sukabumi
@eviindrawanto